17. Lian 🔞

3.6K 147 6
                                    




Baby Han 17. Lian 🔞


Mikaela POV. 

Jemariku meraba sisihan kasur mencari seseorang yang seharusnya memelukku namun nihil, dia tidak ada. Membuka mata perlahan, bergerak menggeliat membuatku seketika meringis sakit.

Sesuatu di dalam tubuh bagian bawahku masih terasa nyeri. 

Tatapan mataku menyapu ruangan kamar yang cukup luas ini, namun tidak ada tanda-tanda keberadaannya. Aku mulai merasa kesal, aku benci ketika membuka mata hanya bergelung di bawah selimut tebal tanpa dia. Segera aku membawa tubuh berisiku untuk bangun dan berjalan keluar kamar untuk mencarinya. Langkah kakiku bagai sebuah keterpaksaan, untuk membuka pahaku agak lebar rasanya seperti ada yang teriris, kurasa sesuatu di dalam sana telah robek. Aku berjalan dengan sesekali meringis sakit. 

Hatiku bertanya apakah dia tidak ada di rumah?

Kulirik jam yang tergantung di dinding masih menunjuk pukul 19.00 malam, lalu menyadari bahwa aku telah tidur terlalu lama.

Aku bahkan telah berganti baju dengan bathrobe. Kusapu sekilas milikku yang masih terasa nyeri dengan telapak tangan, lalu aku pun menyadari itu bersih dari bekas-bekas percintaan tadi siang. Pasti dia yang melakukannya. 

"Judith~" Suaraku memecah keheningan ketika memasuki dapur. Dia terlihat sedang membuat susu hangat, kurasa itu untukku. Senyum terulas di wajahnya, dia melangkah menghampiriku. Namun, kini bibirku merengut. 

"Kau sudah bangun?" tanyanya, aku mengangguk. Aku masih merasa kesal.

Tatapan matanya tertambat pada bibirku, aku mengerjap pelan dan mengikuti pandangannya yang bergeser turun menatap payud*raku yang menyembul. Bukan ..., tapi terekspos sempurna karena bathrobe yang kupakai sengaja kubiarkan terbuka.

Ini cukup aneh, seakan dia mengabaikan rengutanku dan malah mirip terhipnotis menggeser pandangannya turun menuju perut bulatku, untuk berlabuh pada belahan bawahku. Judith terlihat menelan ludah kasar. 

"Ekhem." Sengaja aku membersihkan tenggorokan, memberinya kode agar dia bangun dari lamunan. Dia terlihat membuang pandangan ke sembarang arah, kurasa gugup. 

"Aku benci saat bangun dan tidak menemukanmu, Darl!" ucapku lirih. Dia terkekeh sambil mengulurkan tangan mengusap rambutku. Sesaat kemudian berbalik mengambil segelas susu hamil untukku. Aku menyebik. 

"Aku bosan dengan rasa itu." Aku berbicara lirih memelas agar malam ini boleh absen. Namun, Judith adalah seorang dominan yang lengkap dengan sifat disiplin dan tegas, maka dia meminum susu tersebut--yang membuatku mengerjap kaget. Detik kemudian dia meraih tengkukku, memiringkan wajahnya dan memangkas jarak di antara kami, sebuah ciuman dalam dia sematkan. 

Tanpa sadar susu itu masuk dalam tenggorokanku, tanganku berusaha melepaskan diri dengan mendorong dadanya, tapi tubuhnya lebih kokoh. Aku meronta dengan mata terbelalak, bukan perasaan jijik yang kurasakan saat ini, namun protes atas pemaksaan yang dia lakukan. 

Judith meletakkan gelas dan meraih pinggangku lembut, bibirnya melumat pelan bibirku dengan mata terpejam, hembusan napasnya menyembur hangat dari hidungnya. Napas hangat itu terdengar berat. 

Baby Han (GxG) - 🔞 END✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang