35. Yang terjadi

1.2K 89 10
                                    



Baby Han 35. Yang terjadi

Mikaela pov.

"Kau turun atau aku yang naik dan mengatakan sesuatu padamu--yang tidak menutup kemungkinan akan menimbulkan kesalahpahaman antara kau, karyawan J.H Fashion, serta bosmu. Ini berkaitan dengan bayi yang ada di dalam perutmu!"


Dua kata 'salah paham' …, aku benci akan dua kata tersebut hingga akhirnya memaksakan diriku untuk turun ke lobby. Meski telah sangat malas menghadapi sikap konyol pria tampan yang membuat hidupku berantakan tersebut. 

Aku tahu dan cukup sadar bahwa Judith seorang posesif level dewa. Namun, sikapnya tersebut membuatku merasa nyaman dengan berpikir bahwa dominanku saat ini menjatuhkan hatinya hanya buat diriku. Itu aku, Mikaela. 

Berpikir bahwa Judith akan salah paham membuatku harus menguras pikiran untuk menjaga setiap kata ... juga menunjukkan binar kejujuran dalam manik mataku atas apa yang akan kuucapkan.

Yang sebenarnya terjadi, sejak pagi aku telah merasa tidak nyaman dengan kondisi perutku, rasa nyeri yang timbul hilang membuatku memilih untuk memejamkan mata dan tertidur pulas agar rasa tidak nyaman tersebut teralihkan. 

Obat?

Tentu Unnie Tan telah mengetahui perihal tersebut, karena ketika pemeriksaan beberapa hari sebelumnya dia telah memberikan beberapa obat penghilang nyeri serta beberapa pil agar kontraksi berkurang. Hasil pemeriksaan dan beberapa test yang kulakukan menunjukkan bahwa kondisi umum dari tubuhku menurun.

Program bayi tabung kadang mengalami hambatan atas resiko yang mungkin terjadi di luar prediksi manusia. 

Hari dimana aku melakukan cek kesehatan, saat itu pula Judith tengah sibuk hingga mengharuskanku diantar oleh Park Minhyuk, sopir pribadi kami. Jadi, aku meminta dan memohon pada Unnie Dokter untuk merahasiakan perihal penurunan kondisiku yang mungkin akan dapat berujung terjadi pendarahan. 

Sesaat lalu ketika aku berkemih di kamar mandi, nyeri perut yang sangat menyergapku hingga membuat tubuhku bergetar dengan keringat. Namun, aku harus menutupi dari wanitaku dan berpura-pura bahwa semua baik-baik saja. Meski kurasa dia menyadari akan kebohonganku dari tadi.

Insting Judith telah menangkap kebohonganku, tetapi dia memilih untuk diam. Diam bukan berarti tidak peduli, mungkin lebih pada mengikuti alurku. Aku juga merasakan itu. 

Maka pilihannya hanya sebisa mungkin menghindari dari menatap matanya langsung. 

Alasannya sederhana, karena dominanku selalu menatap mataku ketika berbicara, seolah memastikan jika seseorang yang dia hadapi tengah berbicara jujur. 

__________


Aku memegang kedua tangannya dan membiarkan mereka tetap menangkup pipiku, sesaat aku memejamkan mata. Tidak, tapi yang benar mataku terpejam untuk beberapa detik, dia mungkin berpikir bahwa aku tengah menikmati momen ini, namun yang terjadi adalah aku mencoba menyamankan diriku, menyamankan tubuhku, tepatnya ... perutku. 

Ketidaktahuannya mungkin membawa rasa penasaran, tapi bagiku yang tengah menahan rasa nyeri--sebuah rasa yang hilang timbul dan semakin terasa ketika tekanan atas kalimat David menghujam jantungku, hanya dengan merasakan sentuhan tangannya berada di pipiku lah aku merasa aman. Aku merasa nyaman, serta merasa bahwa tidak seharusnya aku takut.

Baby Han (GxG) - 🔞 END✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang