Kapan? Atau dalam situasi seperti apa, tiba-tiba hal pribadi kalian yang nggak pernah ingin kalian bagi sama orang lain bisa keluar begitu saja dari mulut kalian?
Yahh.. hal-hal pribadi seperti aib masa kecil mungkin, atau bahkan berbagi tentang masalah kamu sama orang terdekat kamu yang sebenarnya sedang kamu pendam dan nggak ingin orang lain tau.
Kalau saya sihh..
Punya moment itu
Ada masa ketika saya tiba-tiba dengan lancar bahkan mungkin sedikit menggebu saat menceritakanya. Berbagi cerita tentan kekonyolan masa kecil, yang sebenarnya cukup memalukan untuk dibagikan ke orang lain. Mungkin akan menjadi bahan candaan kami selama seminggu penuh.Tapi ketika saya melihat teman saya sedang muram, dan sedang kalut dengan masalahnya sendiri. Selalu muncul keinginan dari diri saya untuk melihatnya tersenyum, jika beruntung cerita aib saya itu mungkin bisa membuatnya tertawa.
Walaupun saya sangat tahu, jika masalah yang sedang dihadapinya belum selesai saat itu. Hanya saja, saya ingin meringankan harinya sejenak dengan menertawai cerita saya. Karena entah kenapa melihat orang lain bisa tertawa karena cerita saya, rasanya saya ikut menghilangkan hari berat yang juga sedang saya pikul saat itu.
Lalu..
Ada saat-saat dimana cerita tentang masalah yang cukup pribadi itu terucap begitu saja.
Kebanyakan bukan saya yang berbagi, tapi orang lain yang berbagi kisahnya.Biasanya terjadi dalam perjalanan pulang menuju rumah, dengan menempuh perjalanan yang sengaja diputar cukup jauh dari hari biasa menggunakan sepeda motor.
Ahh..tapi yang sering terjadi dan yang akan saya ceritakan ini, ketika saya dan lawan bicara sudah kenal sebelumnya. Mungkin sekedar kenal nama dan punya sedikit kesamaan dalam memfavoritkan sesuatu, tapi belum cukup dekat untuk saling melempar ejekan tanpa menyakiti perasaan.
Yaa.. tingkatan tertinggi kedekatan seseorang dimata saya adalah ketika cara bicara mereka terdengar seperti saling menghina, tetapi tidak dengan maksud sengaja untuk saling melukai.
Oh..iya kembali dengan cerita tentang masalah pribadi.
Biasanya saya dipancing untuk menebak-nebak terlebih dahulu. Seperti "lu biasanya nyampe rumah langsung ngapain pin?" atau yang tidak suka basa-basi akan langsung bertanya "lu pernah punya masalah sama orang rumah nggak pin?" dan saya akan memberi jawaban 'se-jujur' yang saya bisa.
Lalu setelah mendengar jawaban saya dan saya bertanya balik dengan pertanyaan yang sama, mereka akan mulai dengan "kalo gua pin ...." dan setelah itu saya akan berusaha menjadi pendengar yang baik. -Walaupun sebenarnya sulit, karena bisingnya jalanan yang padat saat jam pulang-
Jika menurut pandangan saya masalah itu bisa sembuh dalam waktu dekat, biasanya kita akan sama-sama tertawa setelah sesi berbagi cerita. Sama-sama menertawakan masalah yang sedang dialami, dengan mengucap harapan jika masalah itu segera selesai.
Lalu selama perjalan pulang kami akan menceritakan hal-hal lain yang mengundang tawa baru, dan besoknya saat bertemu kembali sudah ada kemajuan menuju kearah yang baik dari masalah yang diceritakan.Jika menurut saya sembuh dari cerita itu perlu waktu dan usaha lebih, saya akan sedikit meminta waktunya untuk menyingkir dari jalanan dan mematikan mesin motor. Supaya saya bisa memberi atensi saya sepenuhnya pada orang itu dan masalah yang sedang dialami, karena yang saya tahu jika harimu teramat berat kamu perlu seseorang yang mengerti.
•
•
•Banyak cerita yang dibagikan diatas jok motor, saya pernah mendengar dari cerita sedih yang berhasil menurunkan air mata, sampai cerita konyol yang membuat kami tertawa kencang.
Bisa mendengar cerita orang lain dan berbagi cerita aib yang sengaja dikemas lucu untuknya, sebenarnya semua itu adalah obat bagi diri saya sendiri.Menjadi obat karena..
Ketika hadapi masalah saya butuh orang lain, walaupun hanya sekedar berbicara tentang kegiatannya hari itu. Saya butuh seseorang didekat saya, karna saya tidak ingin sendirian.Karena bagi saya cerita dari orang lain, mungkin tentang buku yang baru dia baca, film yang baru dia tonton, tempat makan seblak enak menurutnya, sampai gosip terbaru dari tempat kerja kami. Cukup untuk sekedar mengalihkan saya dari masalah yang sedang terjadi, walau setelahnya saya akan tetap kembali kepada kenyataan untuk menghadapinya.
Mendengarkan cerita dari orang langsung bagi saya lebih terasa benar, dibandingkan sekedar membaca cerita orang yang mereka tulis di sosial media miliknya. Saya tidak bermaksud untuk mencela orang yang suka membagikan kisahnya di sosial media, itu hak kalian. Lakukan yang kalian mau dengan sosial media kalian, selama tidak menyakiti orang lain saya rasa tak apa.
Saya menyukai orang-orang yang suka bercerita, karena saya sendiri kesulitan untuk berbagi cerita. Memilih untuk menjadi pendengar adalah hal terbaik yang saya bisa lakukan untuk mereka. Karena sering melakukanya, saya sudah terbiasa dan cukup untuk bisa membedakan cerita yang dilebih-lebihkan, cerita yang diputarbalikan dari kenyataan, atau cerita yang apa adanya.
Membuat saya mudah memutuskan tindakan berikutnya, setelah seseorang selesai menceritakannya.Karna terkadang...
Ada orang yang bercerita, untuk dipuji setelahnya.
Ada yang bercerita, untuk mendapatkan teman debat.
Ada yang bercerita, untuk sekedar didengarkan.
Ada yang bercerita, untuk menyakinkan diri atas pilihan yang dibuatnya.
Ada yang bercerita, untuk menyadarkan dirinya sendiri jika dia sedang tidak baik-baik saja.
Ada yang bercerita, untuk mendapatkan pelukan hangat.Kebanyakan orang-orang yang berbagi cerita masalahnya kepada saya, mereka suka sekali meminta saya untuk merahasiakan masalahnya dari orang lain. Saya hormati permintaan mereka yang sederhana itu, sebagai bentuk terimakasih karena mereka sudah mempercayai saya sebagai pendengar kisah itu.
Iya.. Terimakasih sudah berbagi bebanmu dengan saya, berbagi kisah harimu dengan saya, berbagi pengalaman liburanmu dengan saya. Menjadi orang yang kamu percaya untuk bisa mendengarkan kisahmu itu terasa cukup bagi saya, karena sebenarnya ini cara saya untuk menyembuhkan diri dari hari-hari berat saya juga.
Ketika senyum dan tawa yang kalian umbar itu terjadi karena saya, saya merasa sebuah energi positif telah ditambahkan. Energi yang memperkuat kepercayaan saya, jika saya pasti mampu melewati masalah saya.
Sekali lagi,
Terimakasih
KAMU SEDANG MEMBACA
Peculiar
Cerita PendekIni hanya sepenggal kerisauan yang ga bisa saya ungkapkan ke sahabat, teman, ataupun jenis hubungan sosial antar manusia lainnya.