MwD 14

1.7K 63 1
                                    

Setelah mengantar Elvan dan menjemput Zea disekolah, Breza tidak langsung kembali ke rumah.
Dia menyempatkan mampir ke rumah keluarganya.

Breza melangkahkan kakinya menuju pintu utama yang cukup megah dengan menggendong Zea yang sedang tertidur.

Diikuti dengan Novi yang membawa perlengkapan Zea dan juga tas Breza.

"Pencet belnya Nov" titah Breza pada Novi.

"Baik nyonya" jawab Novi lalu memencet bel yang menempel disebelah pintu.

Breza mendengus malas mendengar jawaban Novi.

" Kalo lagi berdua jangan manggil Nyonya Nov. panggil Breza aja" Ucap Breza.

"Tapi saya yang tidak enak nyonya " jawab Novi sambil menundukan kepalanya.

"Okeh enaknya kamu manggil apa asal jangan nyonya, saya nggak mau denger lagi kamu manggil saya nyonya" ucap Breza pada Novi.

Belum sempat Novi menjawab, pintu utama sudah tebuka.
Terlihat perempuan paruh baya berdiri didepannya.

"Eh non Breza, mari non masuk" ucap Mbok Min pada Breza.

"Makasih mbok, abang sama kak Brave ada ?" tanya Breza sambil melangkahkan kaki memasuki rumah.

"Non Brave ada, lagi bikin kue didapur" Jawab Mbok Min yang mengikuti Breza masuk.

Breza berjalan ke arah dapur masih diikuti Mbok Min dan juga Novi.

Sesampainya didapur Breza melihat kakak perempuannya sedang bertempur dengan berbagai macam bahan dan perlengkapan untuk membuat kue.

"Kak" panggil Breza dengan manghampiri kakaknya.

"Eh,, hay dek tumben mampir" Goda Brave, sedangkan Breza langsung memutar bola matanya jengah menanggapi omongan sang kakak.

"Ya udah deh, Breza pulang aja" ucap Breza merajuk.

Brave tersenyum lalu menghampiri adik kesayangannya lalu memeluknya.

"Gitu aja ngambek, kakak kan cuma becanda dek" ucapnya mengeratkan pelukannya.

"Kak lepas dulu, ini Zea tidur ntar kebangun, kalo kakak meluk terus" Breza berusaha melepaskan pelukan dari Brave.

Brave langsung melepaskan pelukannya dan tersenyum tanpa dosa kearah Breza.

"Maafin onty ya Zea" Brave mengelus pelan rambut Zea yang masih lelap lalu mengecup puncak kepalanya.

"Breza ke kamar dulu ya kak, kasian Zeanya udah pules banget ini" Ucap Breza pada Brave.

"Ya udah sana" jawab Brave.

Breza melangkahkan kakinya menaiki anak tangga.

"Nov, kamu taruh perlengkpan Zea dikamar ya, abis itu bantuin Mbok Min masak buat makan siang" ujar Breza pada Novi.

"Baik nyonya" jawab Novi dengan berjalan mengekori Breza.

"Harus berapa kali Nov saya bilangnya ? jangan panggil Nyonya" kata Breza kembali memperingatkan Novi.

"Saya bingung mau manggilnya apa, nyonya kan majikan saya, boss saya" jawab Novi dengan takut.

"Okeh, cukup panggil saya ibu saja, saya gak suka dipanggil nyonya, saya lebih suka dipanggil seperti itu, lebih sederhana, dan saya gak mau terlihat ada jarak yang signifikan kalo kamu manggil saya nyonya" jelas Breza.

"Baik bu" jawab Novi.

Setelah membaringkan Zea dikamarnya Breza mengajak Novi turun.

Sesampainya didapur Breza bergabung dengan Brave yang masih sibuk mencetak kue buatannya.

Married With DudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang