MWD 5

12.5K 499 5
                                    

Sesampainya di rumah, Elvan langsung turun dari mobilnya yang diikuti Breza dan langsung memasuki rumah.

Elvan berjalan cepat menaiki tangga menuju kamar Zea.

Ceklek.

Elvan langsung memasuki kamar Zea, dimana didalam kamar Elvan melihat Novi pengasuh Zea sedang duduk tepian ranjang Zea.

"Gimana nov udah turun panasnya" tanya Elvan yang langsung duduk disebelah Zea yang berbaring sambil menempelkan telapak tangannya di kening Zea.

"Sudah mendingan tuan, tidak terlalu tinggi seperti tadi" Jawab Novi sambil berdiri dan mempersilahkan Elvan duduk.

"Buna, Buna" rintih Zea pelan.

Breza yang sudah masuk dikamar Zea dan mendengar rintihan Zea, merasa hatinya sakit melihat kondisi Zea. Entah perasaan apa ini.
Breza berjalan mendekati ranjang tempat Zea terbaring.
Breza menatap Elvan.

Elvan langsung berdiri dan mengangguk mempersilahkan Breza duduk disebelah Zea.

"Zea buna disini sayang" ucap Breza pelan sambil mengelus puncak kepala Zea.

"Buna, Zea kangen buna, bunaa" ucap Zea masih dengan mata terpejam.

Hati Breza berdenyut nyeri melihat kondisi Zea saat ini, air matanya hampir aja keluar membasahi pipi mulusnya, namun berhasil ditahan oleh Breza.

"Nak buna disini sayang, buna sama Zea" ucap Breza masih mengelus puncak kepala Zea.

Perlahan Zea membuka matanya, dan melihat disebelahnya ada Buna yang selama seminggu ini dia rindukan.

"Buna.." gumamnya pelan.

"Iya sayang ini buna" Breza tersenyum kepada Zea.

"ini beneran bunanya Zea ?" tanya Zea memastikan.

"Iya ini bunanya Zea sayang" Breza meyakinkan Zea.

Zea langsung melingkarkan tangannya memeluk Breza dari samping.

"Buna jangan pergi, Buna jangan tinggalin Zea lagi, Zea nggak mau ditinggal Buna" ucapnya sambil sesenggukan menangis.

"Buna nggak akan pergi sayang, buktinya buna disini sama Zea sekarang" Breza membalas pelukan Zea.

Elvan yang melihat pemandangan indah ini tersenyum hangat. Ada rasa bahagia melihat pemandangan didepan matanya.

Tok. tok. tok.

Breza dan Elvan menengok bersamaan melihat kearah pintu.

"Ada apa mbok ?" tanya Elvan kepada Mbok Jum.

"Dokter yang mau meriksa non Zea sudah datang tuan" jawab M.bok Jum.

"Langsung suruh kesini aja mbok" perintah Elvan.

"Baik tuan" mbok Jum meninggalkan kamar Zea untuk memanggil dokter yang masiha ada diruang tamu.

Dokter langsung masuk ke kamar Zea untuk memeriksa Zea.

"Malam El" sapa dokter Rey yang tak lain adalah teman Elvan sendiri.

Elvan tadi sebelum mejalankan mobilnya sempat mengirim pesan pada Rey untuk datang kerumahnya karena Zea sakit.

"Hey Bro malam, langsung periksa Zea aja ya gw gak tenang" Elvan to the point.

"Baik El" jawab dokter Rey sambil berjalan mendekati Zea dan Breza.

Dokter Rey langsung memeriksa Zea, sebelum memeriksa Zea, pandangan Rey tertuju pada Breza, Kayaknya calon ibu buat Zea nih cewe, bening bener Elvan nyarinya, batin Dokter Rey.

Married With DudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang