Setelah berkutat dengan kemacetan, akhirnya Elvan membelokkan mobilnya memasuki perumahan elit yang ada di Jakarta.
Elvan langsung membuka pintu mobilnya setelah sampai rumahnya dan mematikan mesin mobilnya.
Hal tersebut diikuti Breza yang langsung keluar dari mobil Elvan.
Breza langsung tercengang melihat rumah Elvan yang begitu mewah bak istana.
Breza terkagum-kagum dengan rumah bergaya eropa tersebut.
"Ayo masuk" ucap Elvan yang sudah menggendong Zea yang ternyata sudah tertidur lelap.
"Eh " sontak Breza kaget dengan ajakan Elvan.
"Gw langsung pulang aja lagian Zea udah tidur" tolak Breza dengan halus.
"Lu mau pulang naik apa? motor elu kan ditinggal ditaman tadi" ucap Elvan yang masih diposisinya.
"Gw pesen ojek online aja gak papa" ucap Breza sambil merogoh sling bag hitam miliknya.
Elvan mengerutkan keningnya "Ntar gw anterin aja jangan naik ojek gak aman" Ucap Elvan lagi.
"Gak gw langsung pulang aja" bantah Breza dengan menatap Elvan tajam.
"Gw bilang nggak ya enggak, masuk !! " ucap Elvan dengan nada tegasnya dan tangan kanan yang tidak menggendong Zea langsung menarik paksa tangan kiri Breza.
Breza Mendengus kesal dengan kelakuan Elvan.
"Lapasin, apaan sih main tarik-tarik gak sopan banget sih"
"Makanya diem gak usah bawel, tinggal masuk apa susahnya sih, dari pada lu brisik, terus Zea bangun, dan lu bakalan lebih tertahan lama disini" Elvan nggak mau kalah.
Akhirnya Breza pasrah dan berjalan mengekor Elvan masuk kedalam rumahnya.
Saat pintu utama terbuka, Elvan, Breza dan Zea langsung disambut oleh Dewi ibunya Elvan.
"Dari mana saja kamu udah malem kok baru pulang, kalo ngajak anak main itu inget waktu, kasian Zea, angin malam itu gak baik buat anak kecil" Ucap Dewi panjang lebar tanpa jeda.
"Astaga ibu bisa gak ngomelnya ntar dulu, ini anak tertampanmu sama cucu tercantikmu baru saja pulang udah langsung di dalilin aja sih" Elvan memutar bola matanya malas, menanggapi omelan Dewi.
Dewi melotot dan menjitak kepala Elvan.
"Dibilangin orang tua malah ngebantah"
"Iya-iya maaf udah Elvan mau naruh Zea di kamar dulu" Elvan
beranjak memasuki rumahnya.
Saat hendak berjalan masuk tangan Elvan di tahan oleh Dewi.
"Kamu nyulik perempuan mana lagi Elvan" tanya Dewi menyelidik.
"Yakali bu, muka ganteng kek gini nyulik perempuan tanpa Elvan nyulik juga udah banyak yang ngintilin Elvan kali" Jawab Elvan seenak jidat.
Breza yang dari diam hanya geleng-geleng kepala pelan memandang perdebatan konyol antara ibu dan anak.
Kelamaan disini bisa stress gw, batin Breza.
"Ayo nak, masuk " Dewi berjalan menghampiri Breza dan mengajaknya masuk.
"Siapa namamu nak ?"
"Breza tante" Breza tersenyum ramah kepada Dewi.
Dewi membalas senyum Breza.
"Namanya sangat cantik kayak orangnya, kamu pacarnya Elvan ?"
" Hah, eh bukan tante bukan" Breza kaget dengan pertanyaan Dewi.
"Loh kok buk-"
"Tadi Zea jatuh bu di taman pas main, terus dia yang nolongin Zea, dan Zea minta dia ikut pulang ke rumah" potong Elvan yang baru datang keruang tamu setelah menaruh Zea dikamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married With Duda
RomantikJangan Lupa Follow yak, Budayakan Follow dulu sebelum membacaa cerita yaa Calseda Breza Akleema Seorang gadis cantik, bermata coklat dan berambut panjang hitam yang suatu hari dipanggil Buna (ibu) secara tiba-tiba oleh seorang anak perempuan canti...
