11- Tercyduk

19 4 0
                                    

Happy Reading

"tadi kamu kenapa tampar gina" tanya reyyen yang sedang duduk ditaman bersamaku.

"aku nampar gina, dia bilang dia pikir aku mati rey" jawabku dengan sedikit nada emosi.

"kamu kan tau dia kayak gitu orangnya, gausa ditanggapin ghi"

"ya aku tau dia kayak gitu orangnya, cuman kayak ga nyangkanya aja rey, dia yang dulu sebaik itu ke aku, bisa bisanya ngomong kayak gitu" aku tidak sangka pada gina, orang yang dulu selalu ada buat aku, kini berubah 360 derajat.

"yauda lah ghi, kalo kamu udah tau dia kayak gitu gausa ditanggepin lagi lah" ucap reyyen dengan nada sedikit emosi.

"kok kamu kayak ngebela gina?" bingungku.

reyyen terdiam membeku mendengar perkataanku.

"kamu suka sama dia?" tanyaku.

"eng—ga" jawab reyyen kaku sembari menatapku.

aku meleretnya, lalu terbangun dan berjalan ke kelas.

"ghia" panggilnya, aku terus berjalan tanpa merespon panggilannya, berjalan melewati banyak murid murid yang sedang mengobrol, membaca buku, dan lain lain, seketika aku terhenti, karena ada yang menarik tasku.

"sini lu" agnes menarik tasku, aku kaget dan aku ditarik ke kamar mandi.

aku terhempas ke dinding kamar mandi oleh agnes dan clara.

"maksud lu apa nampar gina?, lu udah berani?"

"lu pikir gua takut? sama sama makan nasi, apa yang harus ditakutin? gua cuma takut sama TUHAN, orang orang kayak lu gapantes ditakutin,modal bacot patungan aja, gausa sok keras" karena kesal aku mengeluarkan kata kata kasar.

"sialan lu, berani ya lu, ngelawan agnes sama gua?lu pikir gua juga takut sama lo?"

langgir ingin masuk kekamar mandi,ketika dia masuk kamar mandi, dia melihatku sedang beradu omong dengan agnes dan clara, langgir mendengarkan keributanku dengan agnes dan clara.

"sejak kapan gua bilang lu semua harus takut sama gua? sejak kapan hah? gua gapernah bilang ke lu berdua dan ketua lu, untuk takut ke gua, gapernah kan?"

"karena lu udah kelewatan nampar gina, gua bakal bikin lu menderita di sini, gua bakal lebih dari tamparan lu ke gina" kata clara.

langgir lalu berlari ke kelasku, dia ingin memberi tahu teman temanku, dia mencari teman temanku.

sampai dikelasku.

"permisi, zia natya" langgir terengah-engah, dia menghampiri zia dan natya.

"kenapa gir?" tanya natya.

"ghia, dia lagi diserang sama clara, agnes cepet susul dia dikamar mandi"

"hah? ghia"

"dimana ghia" tanya reyyen yang menghampiri langgir.

"dia dikamar mandi"

reyyen berlari cepat kearah kamar mandii, diikuti oleh natya, zia, ari, galang, dan adit, langgir pun ikut, semua murid bingung melihat mereka yang berlari lari ke arah kamar mandi.

Love destinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang