03-Fitnah

25 5 0
                                    

Happy Reading

selang beberapa jam, aku sudah selesai mandi, aku bergegas ke bawah, karena papa udah menyuruhku untuk makan malam bersama, beberapa langkah aku turun dari tangga, aku melihat abangku sedang duduk di sofa besar.

"bang" panggilku, dia menoleh kepadaku, lalu aku menghampirinya, dia sedang menikmati coffe hangat sambil menonton film action.

"nonton apa bang?" tanyaku lalu duduk disebelahnya.

"nonton action, seruu nih filmnya" jawabnya, namanya gibran, dia sangat sayang kepadaku, tetapi dia cuek, dia selalu mengalah meskipun begitu.

akupun ikut menyaksikan film itu, beberapa menit papa panggil aku dan bang gibran, "ghia,gibran buru makan" kata papa.

aku dan abangku duduk di kursi meja makan, sambil mengambil nasi dan ayam goreng kesukaanku dan abangku.

"tadi papa liat dari jendela, kamu sama siapa?" tanya papa tiba tiba.

"hmm tadi temanku pa" jawabku sambil menyantap ayam goreng yang lezat, abangku fokus makan sambil menonton film.

"papa kira, itu pacarmu" kata papa tiba tiba, membuat ku seketika tersedak.

"ohok ohok" lalu aku mengambil minum.

"engga pa, bukan lah, dia cuman temen biasa, malah aku anggap dia musuh, bukan teman" jawabku.

papa hanya tersenyum melihat tingkah laku anaknya yang aneh, setelah makan aku pergi ke kamarku lagi, aku terbaring dikasur tidurku, sambil menyalakan lagu favoritku, selang 10 menit tiba tiba aku tertidur nyenyak.

-oo0oo-

pagi hari, aku berjalan ke sekolah, dari rumah ke sekolah tidak terlalu jauh paling hanya memakan waktu 15 menit, aku terus berjalan dengan memasang ipod milikku, lalu ada laki laki sedang melaju motornya seketika berenti dihadapanku, langkahku terhenti.

lalu laki laki itu membuka helmnya, dan ternyata itu ka janu.

kak janu lalu melambaikan tangannya "pagi ghia"

seketika aku salting, lalu akupun menjawabnya gugup "pagi juga kak" jawabku

"kemarin lu bawa helm gua kan, saat lu pulang dari restoran bareng reyyen?" tanyanya.

"anjirr gua gabawa lagii" batinku, aku menjawab dengan gugup "i-iya kak, tapi ghia lupa bawa"

"yauda gapapa nanti pulang sekolah, gua ikut kerumah lu" katanya.

aku yang kaget hanya diam.

"boleh ga gua kerumah lu?" tanyanya

"boleh kok ka, tenang aja" jawabku.

"okee, sekarang lu naik ke motor gua" ajaknya sambil menepuk nepuk jok motornya.

"anu kak, itu gerbang sekolah deket, tinggal jalan aja"

"ya gapapa, buru naik" ajaknya lagi.

aku pun menuruti perintahnya, lalu aku naik ke motornya, dia pun melaju ke sekolah walau sudah dekat, sesampai di parkiran motor, aku turun dan menunggu ka janu.

"ayo" ajaknya

aku dan ka janu pun berjalan masuk ke sekolah, aku dan kak janu berpisah karena kelas ka janu di lantai 3 sedangkan aku di lantai 2, dan aku berjalan sendiri, ditengah perjalanan ke kelas, aku merasa ada yang membuka resleting tasku, aku terdiam, lalu menoleh ke belakang, ternyata itu adalah reyyen yang berusaha membuka tasku.

lalu aku membalik badanku, tetapi sial, dia sudah mengambil tempat pensilku.

"anjirr kembaliin" pekikku keras, lalu semua orang disekitar itu menyorot kepadaku.

Love destinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang