13-Kecewa

15 3 0
                                    

HAPPY READING

Waktu sudah pukul 06.00 artinya aku harus bergegas mandi dan beres beres kamar, kemudian turun ke bawah lantai satu untuk sarapan, terlihat ada abangku yang sedang menyantap roti dengan selai coklat, favoritenya.

"pagi bang," ucapan selamat pagi untuk orang yang cuek, hahaha, orang itu hanya menoleh sedetik, lalu melanjutkan sarapannya,aku duduk di hadapannya sembari ngambil roti tawar di oles dengan coklat.

"berangkat sam siapa lu?"

"gatau deh kalo ga reyyen jemput, ya naik ojol kali, kenapa mau nganterin?" aku yang kepedean, pikirku dia ingin mengantarku berangkat tetapi dia menjawab konyol, untung abang.

"ga" ya tuhan mengapa orang ini random sekali, kadang cuek banget terkadang pula perhatian dan receh banget dasar manusia aneh.

"dih ngapain nanyain kalo gitu?" aku jawab dengan sedikit nada tinggi, sabar ini masih pagi, gaboleh emosi oke, batinku.

setelah itu, aku bergegas pergi ke sekolah, tanpa berpamitan ke manusia yang sedari tadi sebenarnya sedang memperhatikanku, aku membuka gerbang, ku pikir reyyen akan menjemputku, ternyata tidak, reyyen tidak ada, alhasil aku harus memesan ojol sedangkan waktu sudah pukul 06.20.

kemudian, aku dapat ojol tersebut lalu berangkat ke sekolah.

__oo0oo__

Dikelas°

suasana kelas sangat rame sekalian karena guru sedang rapat jadi kami semua free class, terlihat ada yang sedang berghibah, mendengarkan lagu, bercanda, lari lari, sampai ada yang keluar kelas, mereka pergi ada yang ke koperasi, dan kantin sekolah.

"kenapa diam aja" reyyen datang lalu duduk disamping ku karena ziara dan natya sedang ke kantin.

"engga kok"

"gamau ke koperasi atau ke kantin gitu?"

"males kemana mana" jawabku malas.

"yauda aku ke koperasi dulu ya laper" reyyen bangkit dari duduknya lalu pergi ke kantin bersama gilang dan ari.

tiba tiba adit menghampiriku, dan duduk disampingku.

"kenapa dah kok tiba tiba lu duduk dibangku gua?" tanyaku bingung.

"ghi gua mau tanya ama lu, si natya punya pacar?" tanyanya.

aku membulatkan kedua mataku kaget.

"eng—ga" jawabku kaku.

"oh kirain" jawabnya, lalu bangun dari duduknya dan pergi tanpa pamit, aku masih bingung dengan pertanyaan tadi, apa adit mempunyai perasaan sama natya, hanya itu yang aku pikirkan dari tadi di otak ku, kocak.

karna bosan, aku mencari kedua anak tuyul, natya dan zia yang dari tadi di kantin belum balik juga ke kelas, apa mereka mojok dulu dengan bapak kantin? we never know, hahaha just kidding.

aku bangkit dari dudukku, berjalan menuju kantin dengan jarak yang sedikit jauh dari kelasku, secara tiba tiba langkahku terhenti ketika melihat langgir yang sedang di gerumunin sama siapa lagi selain gina and geng.

Love destinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang