Part 6

270 39 3
                                    

Sebuah tempat aneh tapi sangat menakjupkan dan indah secara bersamaan.

Kupu-kupu terbang bersamaan dengam gembiranya, bukit tinggi yang sangat Asri untuk di pandang dan di kelilingin lautan rumput hijau di yang membentang luas.

Sempurna, satu kata itu mewakilkan semua kata dalam abjad.

Kelihatannya tempat ini bukan tempat sembarangan, lihatnya pohon yang memiliki dua warna dalam satu pohon.

Ukurannya yang sangat tinggi serta daun yang tebal juga besar itu terlihat seperti pohon raksasa seperti cerita di dongeng.

Antha Aresya, gadis itu berdiri termenung menatap sekitarnya yang nampak sangat asing baginya. Di bawah pohon besar berlindung dari paparan sinar matahari yang menyengat kulit, hembusan angin sepoi-sepoi menerpa anak rambut miliknya.

Kecantikan Alami dari Ata seperti seorang dewi yang bisa menghancurkan sebuah benua.

"Hallo apa ada olang? Kenapa sangat sepi? " gumamnya.

"Iss aku lapar "

Krrukkkkk..

"Apakah di sini ada apel? Aku sangat lapal " ujarnya.

Slingg

Tiba-tiba pohon yang berada di belakangnya itu bergerak tanpa ia sadari. Seperti tangan yang mengulurkan sesuatu ranting-ranting itu bergerak kearahnya dengan ribuan Apel berwarna keemasan.

"Waahhhh..." pekiknya heboh.

"Apelnya besal besal, telima kasih pohon besal. Kamu sangat tahu apa yang aku inginkan. Kau tahu aku sangat menyukai buah ini, ini seperti mengingatkan aku sepelti celita putli salju heheh " celotehnya panjang sambil memakam buah yang ukurannya besar seperti kepalan tangan orang dewasa.

"Eemm lasanya sangat manis dan enak. Sekali lagi telima kasih pohon besal. Sebagai janjinya aku akan melawatmu sampai bisa tumbuh tinggi tinggi sampai langit "ujarnya riang sambil sesekali memakan buah Apel.

"Kau tidak perlu melakukannya gadis cantik" sebuah suara menjawab ucapan Ata.

Ia mengedarkan pandangan kesekelilingnya tapi tidak ada siapa pun hanya dirinya seorang.

"Siapa kamu? Kenapa ada suala tapi tidak ada olangnya? " tanya Ata kepada pemilik suara tersebut.

"Apakau tidak takut? "

"TIDAK, aku tidak takut kepadamu. Aku hanya takut kau penculi yang ingin mengambil makananku "serunya. Ia memeluk buah apel nya dengan tubuh kecilnya itu.

"Aku tidak akan mengambil makanan mu bocah tengik. Aku sudah punya asal kau tahu itu "balas suara itu geram.

"Aku tidak mau tahu itu "
Ata mengangkat bahu acuh sambil memakan buah apelnya.

"Aku akan selalu menemanimu dan akan menjadi temanmu gadis cantik. Maukah kau tinggal bersamaku? "

"Tidak mau "balas Ata cemberut.

Ia seperti berbicara dengan angin tanpa wujud sedikitpun.

"Mengapa tidak mau? "Tanya suara itu.

"Aku tidak akan mau sampai kau melihatkan wujud mu. Aku tidak mau di anggap olang gila kalena bicala sama olang yang tidak ada "

"Baiklah kalau begitu, sekarang lihatlah keatas pohon "

Ia pun mendonggak ke atas, dan hap. Ia melihat gadis yang sangat cantik bak dewi yang memakai baju hitam bercampur merah darah.

Wanita itu turun dengan anggunnya, baju yang ia kenakan terbang kalah di tiup oleh angin.

Wajah bersih, kulit putih, mata besar, hidung mancung, tunggu sepertinya ia mengenali wajah itu. Oh shit, itu dia, mengapa menjadi lebih besar.

APPLE-LOVING GIRL AND POSSESSIVE FAMILYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang