Part 3

306 47 1
                                    

Pagi yany cerah menyambut hari yang bahagia. Ata gadis cantik nan imut itu masih bergelut manja di kasur empuk miliknya, tidak ada siapa pun yang akan menganggunya terutama kelima kaka posesifnya.

Kamar yang di bernuansa hijau berkarakterkan plangton memenuhi isi kamar gadis itu. Bahkan boneka miliknya seluruhnya dari plangkton.

Mata cantik berwarna hitam pekat itu perlahan terbuka, senyum merekah terukir jelas di bibir ranumnya.

Ah sepertinya hari ini ia akan bermalas malasan di rumah.

"Aku mau ngapain yah hali ini? Astaga aku lupa, mr. Klab belum Ata kasih makan "

Ia pun beranjak dan pergi ke ruangan sebelah kamarnya.

Bruk...

Karena tergesa-gesa ia sampai menabrak seseorang.

"Sstt..."

"Aduh sakitt..."

"Is kamu kenapa sih tiba-tiba di jalan? Aku lagi bulu-bulu ini. Ih awass duluu "

"Kamu mau kemana Dek? Kakak boleh ikut kamu gak? " tanya orang di tabrak.

"Emmm..yasudah ayuk. Nanti Ata kenalin sama Mr. Klab " balasnya, ia mengandeng sebelah tangan Ika Kakak angkatnya.

Kenapa bisa akur? Yah karena Ayahnya membujuknya dan sudah memberi tahukan bahwa Ika adalah Kakak barunya. Awalnya ia menolak keras tapi karna bujuk rayu dari Sang Ayah akhirnya ia menerimanya.

Mereka masuk kedalam ruangan yang sangat luas dan bersih. Ada banyak kandang yang entah apa isinya.

Gerrr..

"Mr. Klab kamu lapal? Maafkan plangkton tidak menjagamu dengan baik. Plangkton janji akan memberimu banyak banyak makan "ucapnya dengan suara anak kecil.

Ggerrr

"Hiks..ka-kamu jangan lagi yah, sekalang plangkton sudah ada jadi jangan sedih lagi " ujarnya sambil mengelus bulu hewan peliharaanya.

Ggeerrr

"Maafkan Plangkton. Sekalang kita makan, Ata panggil Paman Alex dulu kamu jangan kemana-mana "

"Kak Ika, Ata mau pelgi kaka tunggu di sini dulu gak apa-apa kan? " tanyanya.

"Sana pelgi. Kaka akan jaga dia baik-baik. Sana.."

Ia sedikit ragu dengan  Ika. Sudahlah, mungkin hanya perasaanya saja.

Ata berlari keluar mencari Paman Alex sedangkan Ika gadis kecil itu tersenyum smir saat tidak melihat lagi punggung Ata.

Ika maju kedepan melihat anak singa yang sangat kecil berbulu lebat terlihat mengaruk-garukkan kepalanya. Sepertinya akan mudah baginya untuk melancarkan aksinya kali ini.

"Maafkan aku singa kecil, sehalusnya aku tidak menyakitimu tapi aku telpaksa. Matilah dengan tenang manis "

Bhukk..

Aaaakk...

Bhukk..

Geerrr...

Aaakk...

Bhukk..

Geerrr...

Ketika ingin memukul, singa itu menyadari bahwa ada bahaya, tapi terlambat ia sudah terkena pukulan. Singa membalas menerjang tubuh Ika yang kecil sampai sebuah cakaran terpahat di punggungnya, darah keluar sangat banyak begitupun Singa   itu yang berdarah di bagian kepala.

APPLE-LOVING GIRL AND POSSESSIVE FAMILYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang