Part 17

92 25 3
                                    

Kring...kringg

Bel berbunyi tanda istirahat pertama tiba. Semua murid berhamburan keluar dari kelas mengisi perut yang kosong.

Tapi berbeda lagi dengan kelas yang tertutup rapat seperti tanpa penguni itu.

"Eeuughhh "

Gadis cantik yang sedari tadi tidur akhirnya membuka mata cantiknya. Sebelah alisnya terangkat, apa yang terjadi?.

Melihat seluruh teman sekelasnya tidur dengan berbeda gaya. Ada yang tidur di atas meja, di kursi, di lantai, di meja guru, bahkan ada yang tidur di atas kasur mini yang hanya muat satu orang saja.

"Gocah "

Ia berdiri membuat kursi yang ia dudukki bergeser alhasil tanpa sengaja membangunkan semuanya.

Satu persatu mereka bangun dari tidur nyenyak.

"Hoaaaammmm "

"Hooaamm..aaughhh..."

"Eh udah istirahat aja! GAYS BANGUN GAK LAPAR LO PADA? " suara cempreng nan nyaring berdenging di telinga.

"GAK USAH TERIAK JUGA KALI CICI-CAK DI DINDING " seru Ujang pria berjambul tinggi. Sang empuh hanya cengengesan.

"Hoaamm..gue lapar nih. Kuy lah ke kantin. Gak sabar gue makan bakso Bi Tut "sahut Bumi bermuka bantal.

Mereka mengangguk lalu beranjak dari kelas tapi tiba-tiba suara dari ketua kelas mereka Erik, mengintruksi untuk berhenti.

"STOP STOPP... "

"Napa Rik? Gak lapar lo? "Tanya Roi.

"Kalian pada gak merhatiin apa! Noh, lihat si Bagus sama putra masih molor. Udah bangunin gih sana "tintah Erik sebagai ketua kelas.

Bukannya membantu Dilan dan Davir malah  maju dan menjitak kepala Erik dengan keras.

"Sttt..lo pada napa elah! Pada sensian banget ama gue. Ternistaya amat nih hidup "ucap Erik mendramatis.

"Pengen gue buang tapi sayang masih bagus "ujar Roi

"Sudah sudah, sana kalian bangunin nanti bilang nyusul aja kita udah pada lapar nih..iya kan " yang lain mengangguk setuju.

Dilan dan Davir membangunkan Putra dan Bagus yang masih molor di tempat.

"OI BANGUN.."

"GUGUS BANGUN OI GAK LAPAR LO HAH?!"

"Nyusahin aja nih anak, Dil bangunin, gue capek. Gak bertenaga gue "ujar Davir.

"Apalagi gue...nih liat cacing cacing di perut kotak gue udah pada demo minta di isi.."balas Dilan sambil mengosok perutnya yang tak berhenti berbunyi.

Antha memutar mata malas. Ia pun berjalan ke arah kantin tanpa memperdulikan ke dua pria itu.

Keduanya memasang wajah tak suka saat anak baru yang seenakknya pindah di kelas mereka lewat di hadapan dengan muka cuek dan datar.

"Sok banget tuh anak baru. Gue geblak mampus tuh "

"Stt..udah gak usah ngomel lo..laper nih..ambil air deh kita siram nih anak tuyul..lelah gue banguninnya "

Akhirnya ke empat pria itu berjalan ke kantin.

Bagai pasar yang penuh akan penjual dan pembeli seperti itulah gambaran kantin siang hari ini. Semua meja penuh akan murid yang lapar, ah rupanya ada meja yang kosong.

Ia menuju meja yang kosong, semua pasang mata melihat kearahnya tapi tidak ia hiraukan sama sekali.

Memesan makanan dari kualitas terbaik, hal itu membuat semua melongok tak percaya. Pasalnya pelayan dari tokoh makanan bintang lima datang hanya untuk membawakan pesanan seorang gadis yang berstatus sebagai murid baru.

APPLE-LOVING GIRL AND POSSESSIVE FAMILYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang