Part 8

225 35 2
                                    

Di sebuah mansion megah nan besar terdapat keluarga yang sangat suram tanpa adanya kebahagian.

Dahulu mereka hidup dengan warna, kasih sayang, dan menjadi keluarga yang harmonis  tapi semenjak kepergian anak perempuan satu-satunya dari keluarga mereka semua berubah dalam sekejap mata.

Sikap acuh tak acuh, saling bertatapan  dingin, pertengkaran tiada henti selalu terdengar setiap hari.

Semuanya terpisah belah, kini tidak ada lagi rasa kekeluargaan hanya rasa hampa dan kebencian di antara semuanya.

Jendela kamar terbuka menampilkan langit malam di penuhi bintang kecil bertaburan di angkasa.

Terlihat seorang wanita muda memeluk figuran seorang bayi yang tersenyum bahagia.

Lalu datanglah seorang pria berjas memeluk nya dari belakang.

"Mas! "

"Hmm "

"Aku merindukan Aca Mas hiks, kapan kau akan menemukannya hiks..sudah 3 tahun Mas hiks.."ujarnya.

"Aku masih berusaha mencarinya Baby. Sabarlah sedikit lagi "

"Aku pegang ucapanmu Mas "

Zhazali Abyan Hidayat kepala keluarga sekaligus suami dari Riskan Aditapura menghela nafas lelah.

Tokk..

Tokk..

"Maaf Tuan dan Nyonya saya sudah lancang menganggu waktu ka.." lapor pengawal tersebut gugub.

" to the point "

Pengawal itu meneguk ludah kasar.

"Lapor tuan, kami mendapatkan seorang anak kecil sekitaran 3 tahun di halaman depan lengkap dengan baju pasien tuan "

Deg..

Perasaan apa ini! Mereka berbalik dan lekas berlari menuju depan mansion.

Keduanya mematung tidak percaya saat melihat apa yang ada di hadapan mereka. Wajah itu, wajah yang sangat mirip dengan mendiang Ibunya yah iya sangat iya sayang.

Anak mereka, putri mereka telah kembali. Riska memeluk haru suaminya begitupun Zali merasa sangat bersyukur dan juga senang.

Tidak ingin lama-lama ia pun mengendong anak tersebut dan membawanya masuk.

Di kamar keduanya tidak henti-hentinya berucap syukur atas kembalinya putri mereka yang hilang.

Tapi.ada yang berbeda, rambut yang dulu putih kini berubah menjadi hitam pekat. Walau begitu wajah nya tidak pernah berubah.

Zali memutuskan menghubungi dokter pribadi keluarganya.

"Mas lebih baik kita hubungi Ibu saja,  perasaan ku tidak enak melihat Aca seperti ini "

"Baiklah "balas Zali.

Dreeett..

"Hallo! Ibu ini Zali "

"Ada apa malam-malam begini kau menelfon ? "

"Ada sesuatu yang harus Ibu lihat "ucapnya tanpa melepas tatapan dari gadis yang masih setia menutup matanya itu.

"15 menit Ibu sampai "

Tuutt..

"Bagaimana? "

"15 menit "

Riska mengangguk, ia mengelus surai panjang milik anak itu.

Lama menunggu akhirnya dokter dan juga seorang wanita paruh baya datang secara bersamaan.

APPLE-LOVING GIRL AND POSSESSIVE FAMILYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang