14. Tarung bahasa

10.9K 1.1K 69
                                    

Ku simpan cintaku dalam diam
Kulisankan harapanku dalam doa
Kuperjuangkan dirimu dalam Ridho-Nya.
Ali bin Abi Thalib
••

Bilqis kini ia tengah berada di dapur membuatkan makanan untuk sang suami, ia memang tidak pandai memasak, tapi ia bisa masak walaupun terkadang masakannya tidak seenak masakan ibunya.

Karena sekarang ia hanya tinggal berdua dengan suaminya, jadi mau tidak mau ia harus pintar memasak, mengurus rumah karena ia tidak mau ada pembantu dirumahnya.

" Zawjati jamila." teriak Malik yang berada di dalam kamar namun menggema hingga terdengar sampai ke tempat dapur, Bilqis hanya mengelengkan kepalanya mendengarkan terikan suaminya.

"Iya mas." jawab Bilqis kini ia menyendok capcai yang ia buat masukan kedalam mangkuk.

"Neredesin."

Bilqis sangat kesal ketika Malik mengeluarkan kata pakai bahasa Turki, karena dirinya tidak tau arti dari kata tersebut.

"I don't Now antum ngomong opo aku ngga ngerti mas." sahut Bilqis yang berbicara campur aduk pakai bahasa yang sangat aneh untuk didengar.

Hening

Tidak ada jawaban Bilqis kembali memasak sayur asem, dan juga sudah membuat sambel, karena memang dirinya akan lebih nikmat jika makan ada sambel, kalau tidak ada makan terasa hambar tidak ada pedas-pedasnya.

" Oh jadi gini iya rasanya udah nikah." batin Bilqis.

Bilqis kembali mempersiapkan masakannya namun tiba-tiba saja ada sebuah tangan yang melingkar diperutnya, dengan seraya mengelus perut Bilqis.

"Kapan iya? bismillahirrahmanirrahim ." lirih Malik yang setia mengelus perut Bilqis.

"Mas lepasin, kalau kaya gini Bilqis ngga bisa masak loh, nanti gosong."

Malik melepaskan pelukannya namun ia masih berdiri dibelakang Bilqis, mengikuti setiap gerak gerik Bilqis mulai dari kekanan maupun kekiri.

"Bilqis Ilmi Aghnia." panggil Malik seraya mencolek pipi Bilqis yang mengemaskan.

"Iya mas."

"Laa adri kam yabqo lie minal umri al muhim, annal umro kulluhu abqo ma'aka."

(Aku tidak tahu sisa umurku, tapi yang penting aku bersamamu sepanjang umur.)

"Hem."

Padahal dalam hatinya sedang bersorak ria, apalagi ia tau bahasa Arab karena memang dirinya masuk jurusan bahasa Arab.

Ah nggak kebayang senangnya gimana? Di kasih kata romantis pakai bahasa Arab karena kalau bahasa buaya sudah biasa di telinga para wanita.

"Katanya kuliah bahasa Arab balas dong kata-kata mas."

"Man Robbuka." Jawab Bilqis yang terkekeh kecil saat melihat wajah cemberut Malik.

"Bilqis yang bener."

"Uhibbuki fie kulli lahdzotin tamuuru fie hayati."

(Aku mencintaimu sepanjang waktu dalam hidupku.)

Malik tersenyum ternyata memang benar Istirnya yaitu Bilqis pandai dalam bahasa Arab, mungkin ia berfikir jika nanti berantem pakai bahasa Arab saja Biar berkah.

"Oh iya mas, kapan mas mulai kembali ngajar kembali?" tanya Bilqis yang seraya membawa beberapa lauk keatas meja lalu ia tata dengan baik.

"Nggak tau sih, kalau mas sih bebas, tahun depan juga boleh ."

"Loh kok taun depan."

"Kan siapa tau disuruh cuti dulu setahun sama Abah."

"Mana ada cuti setaun itumah di pecat mas."

TIKUNGAN TA'ARUF Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang