Bilqis berjalan menuruni anak tangga mencari keberadaan sang suaminya, dikarenakan saat ia bangun tidak melihat suaminya, dan bergegas untuk turun mencari suaminya yang sekarang entah berada dimana.
Dan ternyata sang suami kini tengah berada di dapur pagi-pagi seperti ini, sungguh bagi Bilqis sebuah keajaiban melihat sang suami dipagi hari didapur untuk masak.
Malik membuka pintu kulkas untuk mengambil beberapa sayuran yang ada di dalam, dan melihat istrinya berjalan mendekatinya "Udah bangun dek?"
Bilqis menghampiri suaminya lalu ia peluk suaminya dari belakang "Mas kenapa ngga minta Bilqis untuk membantu mas masak."
"Masak juga sudah menjadi tugas mas kan, tidak semuanya tugas di rumah yaitu tugas sang istri tapi tugas sang suami juga."
"Dek lepas dulu, mas mau bersih-bersih dulu." kata Malik yang meminta Bilqis untuk melepaskan pelukannya.
Bilqis melepaskan pelukannya sang suami "Mas belum mandi? pantes aja, Bilqis kira bau busuk sayuran eh ternyata bau busuk ketek sang suami."
Malik terkekeh, dia harus sabar mulai sekarang detik sekarang, jam sekarang, menit sekarang untuk sabar menghadapi istrinya.
"Yaudah kalau gitu mas mandi dulu iya dek."
"Okeh, mau Bilqis aja yang masak mas."
Malik menoleh menatap istrinya yang berada di dapur "Jangan biar mas aja."
Bilqis tersenyum mengelus perutnya "Bener nih? yaudah aku mau duduk dan tidur terus." katanya yang sukses membuat Malik tertawa renyah.
"Dek sekarang duduk aja nonton tv, tunggu mas selesai mandi baru bisa makan ngga papa kan."
"Okeh suami."
Malik langsung bergegas untuk segera mandi, sedangkan Bilqis mengambil cemilan dari dalam kulkas lalu membawa ke sofa untuk menonton televisi.
Sebagai istri yang penurut, dan baik dia kan patuhi perintah suami untuk berleha-leha makan minum nonton televisi, sembari menunggu kembalinya sang suami yang selesai mandi.
Tak lama kemudian Malik datang dengan pakaian santainya, terlihat lebih segar dari sebelumnya rambutnya yang basah.
"Dek mau makan apa hari ini? Biar mas masakin." tanya Malik yang berjalan menuju dapur untuk bersiap perang dengan panci goreng.
Bilqis menoleh lalu menatap suaminya dengan menggelengkan kepala "Ngga tau mas, enaknya makan apa?"
"Dek sebenarnya mas ngga bisa masak tau."
Bilqis menghela nafas lalu menatap suaminya sengit dan hal itu membuat Malik mengeleng kepalanya sembari mengatakan "Bercanda dek, jangan dibawa serius."
"Mas tanya lagi adek mau makan apa? biar mas yang masakin." tanya kembali Malik.
"Gak tau, tadi pas bangun Bilqis pengen makan terus jalan ke dapur buat masak tapikan dapurnya di pake mas, terus juga katanya mas aja yang masak jadi aku ngga kembali mikir mau makan apa." jelas Bilqis.
Malik menghela nafas "Astaghfirullah, sabar Malik sabar ingin istri lagi hamil." ucapnya sembari memejamkan matanya.
Bilqis terkekeh melihat ekspresi wajah sang suami "Mas kenapa?" tanyanya.
"Ngga papa dek, yaudah mas bikin nasi goreng aja iya?"
"Bilqis bosen makan nasi goreng mulu."
"Terus mau apa? sayur tempe tahu."
"Itu lagi bosen tau mas."
"Yaudah mas masak ayam aja deh, gimana?"
Bilqis terdiam, lalu mengangguk "Boleh tuh."
KAMU SEDANG MEMBACA
TIKUNGAN TA'ARUF
Novela JuvenilKisah seorang lelaki yang bernama Malik Arfan Alhusayn seoarang lelaki yang mengikuti acara ta'aruf namun nyatanya calonya lebih dahulu ditikung kematian. Seorang gadis yang bernama Bilqis Ilmi Aghnia seoarang gadis yang juga pernah berkali-kali gag...