"Aku mencintaimu karena ditakdirkan oleh Allah jika kamu bukan jodohku berarti takdirku hanya mencintamu bukan memilikimu"
••Setelah selesai berkumpul, mereka berdua menyempatkan diri untuk berbelanja kebutuhan rumah, Bilqis meletakan belanjaan di meja dapur dan disusul dengan Malik yang membawa belanjaan kebutuan sehari-hari.
"Mau, Bilqis bikin teh mas Atau kopi?" tanya Bilqis yang menatap Malik yang duduk di bangku dengan membongkar plastik belanjaan.
"Boleh."
"Yaudah Bilqis bikinin dulu iya."
"Hati-hati nanti kena tangan sayang, mas ngga mau tangan mulus kamu rusak hanya karena mas."
Bilqis mengangguk ia langsung memasak air panas mengeluarkan kopi menyiapkan gelas dan lain sebagainya.
Sedangkan Malik ia menata buah-buahan lalu di masukan kedalam kulkas yang kosong, dan sekarang kondisinya sudah terisi penuh.
"Ini mas kopinya." ucap Bilqis yang meletakan satu gelas kopi ke atas meja, Malik ia kembali duduk dan meminum kopinya.
"Kok panas."
"Yang namanya kopi panas mas, ngga ada yang dingin."
"Ada kok Kopi dingiin."
"Oh mas mau kopi dingin, kenapa ngga bilang."
"Nggak Humaira, apapun buatan kamu mas akan makan, sekalipun ikan lele yang gosong."
"Mas Malik."
"Iya Humaira mau apa?"
"Ih mas, Bilqis serius."
"Mas juga serius kalau mau mas juga siap kok, lagian sebenarnya kamu itu mirip saja__."
"Loh kenapa?" tanya Bilqis yang binggung masa dirinya di samakan dengan sajadah.
"Soalanya diatasmulah aku beribadah."
Bilqis mencubit lengan Malik "Mas ih Bilqis udah serius, kirain apa malah ke gitu."
"Loh sayang tapi bener kan?"
" Terserah mas deh." ucap Bilqis yang bangkit dari duduknya pergi meninggalkan sang suami.
"Sayang mau ngapain?"
"Ih mandi mas."
"Oh ngajak mandi bareng nih."
"Astaghfirullah pikiran mu mas, mandi mas udah sore, nanti sholat."
"Loh bener kan ibadah itu bukan hanya hal seperti itu doang sayang, sholat juga."
Malik bangkit dari duduknya ia berjalan menaiki tangga menuju kamarnya karena memang sudah sore harus siap-siap sholat magrib.
Apalagi dirinya sekarang akan mulai sholat di mushola pesantren, jadi ia tidak mau kehilangan repotasi dirinya sebagai Ustdaz karena sibuk berduaan dengan istri.
Ceklek!
Saat memasuki kamar ia langsung melihat pemandangan istrinya yang tidak memakai hijab yang sedang menyiapkan baju Koko, sarung peci dan sajadah.
"Mas mandi duluan, Bilqis udah nyiapin baju buat mas ke pesantren." ucap Bilqis yang melihat suaminya masuk kedalam kamar.
Malik menutup pintunya dengan pelan lalu ia berjalan kearah Bilqis " Masyaallah cantiknya."
"Aaa jilbab Bilqis mana." ucap Bilqis yang mundar-mandir mencari keberadaan hijabnya, padahal tadi niatnya ia ingin mandi duluan, namun ia urungkan untuk suaminya terlebih dahulu mandi karena ia akan pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
TIKUNGAN TA'ARUF
Ficção AdolescenteKisah seorang lelaki yang bernama Malik Arfan Alhusayn seoarang lelaki yang mengikuti acara ta'aruf namun nyatanya calonya lebih dahulu ditikung kematian. Seorang gadis yang bernama Bilqis Ilmi Aghnia seoarang gadis yang juga pernah berkali-kali gag...