Akhir dari drama

8.4K 1K 144
                                    

Sebaik-baiknya kamu memainkan drama mu, pasti suatu saat akan berhenti. Entah itu di berhentikan olehmu ataupun orang lainnya..

***

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*
*
*

Seorang gadis cantik berjalan memasuki ruangan yang sedang rame dengan orang-orang yang menatapnya bingung. Ia membawa sebuah amplop dan juga laptop bersama ketiga laki-laki yang mengikutinya dari belakang.

"Siang, maaf menganggu waktu kalian. Saya cuman mau mampir memberikan ini semua, dan saya harap kalian tak berbicara apa-apa sebelum melihat semuanya." ujar gadis itu, yang tak lain adalah Chelsea.

Semuanya terpaku melihat kening sang gadis yang terdapat perban, begitu pula dengan tangannya. Sebagian dari mereka menatapnya penuh kerinduan tapi sebagian dari mereka menatapnya datar.

"Nak, kamu pulang sayang." ujar Viola.

"Dek" panggil El dan Barra.

"Sini sayang" ujar Raffi.

Chelsea menggelengkan kepalanya. Ia belum siap untuk kembali sekarang, ia masih butuh waktu untuk sendiri dan menenangkan hatinya yang takut lebih rapuh lagi.

"Aku gak bisa disini sekarang. Kalian lihatlah laptop itu dan semua berkas yang didalam amplop itu. Untuk tante dan om, maaf jika selama ini aku selalu salah di mata kalian, dan untuk abang kembar jangan khawatir aku takkan menganggu waktu kalian ataupun membuat masalah lagi. Aku pergi dulu," pamit Chelsea.

Chelsea berbalik badan, ia tak mau melihat raut kesedihan dari kedua orang tua pemilik tubuhnya. Ia takut tak bisa menahan air matanya yang seakan ingin jatuh, dan ada beberapa perasaan yang sulit dijelaskan saat melihat mereka.

Saat Barra ingin menyusul Chelsea udah dihalangin Theo yang masih berada di rumah milik keluarga Chelsea. Ia tak bisa membiarkan orang-orang itu menganggu nonanya buat saat ini.

"Jangan menyusulnya, dia masih butuh waktu untuk mengembalikan hatinya yang masih terluka dan dia butuh waktu untuk memperbaiki senyumannya yang hilang karna kalian." bisik Theo.

Barra hanya bisa menganggukkan kepalanya lemah dan tak menyusul Chelsea. Ia hanya bisa melihat Theo yang pergi menyusul adiknya yang tampak sangat rapuh sekarang.

Semuanya terdiam dan terhanyut dalam pikiran masing-masing. Mereka tau seberapa rapuh sosok Chelsea sebenernya dan yang mereka tau hanya Chelsea adalah sosok yang ceria. Tak gampang sedih saat mendengarkan kata-kata jahat dari mereka, tapi sekarang mereka tau betapa rapuhnya gadis itu.

Terkadang semua orang bisa kuat menyembunyikan luka didalam dirinya, dan menahan segala cobaan yang diberikan. Akan ada fasenya dimana orang itu lelah menyembunyikan semuanya dan tak sanggup lagi menahan segala cobaan sendiri.

Damn, Soul Transmigration! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang