Koma

8.5K 1K 106
                                    

Kau ada alasanku untuk mempercai kata cinta, jadi aku harap kau tak pergi jauh dariku...

***

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*
*
*

Seorang gadis cantik tengah terbaring lemah dengan beberapa alat bantu yang tertempel ditubuhnya. Sejak kejadian dimana ia melampiaskan segala emosinya dengan melukai dirinya sendiri, membuatnya harus kehelingan banyak darah dan menambah tekanan di psikisnya.

Udah satu minggu gadis itu tak membuka mata cantiknya. Entah apa yang sedang ia alami di alam bawah sadarnya sampai ia tak kembali lagi untuk melihat indahnya dunia walau terkadang isinya hanya sandiwara.

"Bangun Chel, jangan buat abang merasakan yang namanya kehilangan kamu untuk kedua kalinya. Maafin abang yang tak bisa menjagamu disaat itu, maafkan abang yang gak bisa membawamu keluar dari keluarga itu, dan maafkan abang yang terlalu membiarkanmu berdekatan dengan mereka." ujar Marchel yang menitihkan air matanya sambil menggenggam tangan Chelsea yang terasa sedikit dingin.

Alex, Marchel, Angkasa, dan Keluarga Winantan bolak-balik menemani Chelsea yang terbaring koma dirumah sakit milik Keluarga Winantan. Mereka menyembunyikan keberadaan Chelsea dari keluarganya yang hanya bisa melukai psikisnya dan memberikan kenangan buruk.

"Lo pulang aja, bang. Kasian lo dari tadi malem belum tidur, biar gue yang jaga Chelsea disini" ujar Angkasa yang baru masuk kedalam ruang rawat Chelsea.

Marchel yang merasa ada suara seseorang langsung menghapus air matanya dan berbalik menatap sosok laki-laki yang selama ini ikut membantu menjaga adiknya.

"Iya udah, tolong jagain kesayangan gue ya. Kalo ada apa-apa hubungin gue. Semoga dia cepet bangun, biar dia tau keluargannya bentar lagi akan hancur di tangan papah. Btw, Alex kemana?"

Angkasa tersenyum tipis mendengarkan Keluarga Chelsea akan dihancurkan oleh Papahnya Angkasa. Ia juga bisa aja menghancurkan keluarga yang membuat orang kesayangannya mengalami seperti ini.

"Lebih enak kalo dibongkar kejahatannya tuh jalang, baru gue hancurkan keluarganya. Kalo gini ceritanya gue harus bertindak cepat." batin Angkasa.

Marchel yang melihat seringaian Angkasa sedikit heran. Kenapa tuh bocah?, Pikirnya. Ia segera menepuk bahu Angkasa agar bocah itu sadar kembali.

"Lo kenapa dah? Lo sehat, 'kan?" tanya Marchel.

Angkasa sedikit terkejut. "Gak papa kok, bang. Udah sana balik." ujarnya.

"Dih, lo ngusir gue. Ya udah gue pulang dulu. Jangan macem-macem selagi gue gak ada dan cepat hubungin gue jika kesayangan gue udah bangun" ujar Marchel sambil mengelus rambut Chelsea.

Damn, Soul Transmigration! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang