Menghibur Diri

3.9K 540 93
                                    

Kau berhak bahagia, jadi segeralah bangkit dan jangan terpuruk dalam lobang kesedihan...

***

Waktu berjalan dengan sangat lama dan membosankan, karna tak ada yang istimewa di hari ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Waktu berjalan dengan sangat lama dan membosankan, karna tak ada yang istimewa di hari ini. Sesosok Chelsea tengah tertidur di sebuah sofa, tanpa mengganti baju seragam sekolahnya.

Tok,,,tok,,,tok

Suara ketukan berulang kali tak membuat tidur Chelsea terganggu. Ia masih saja tidur nyenyak seakan-akan tak ada orang yang menganggu tidurnya.

"Chelsea, kamu ada didalem gak?" tanya seorang laki-laki dari balik pintu kamar Chelsea.

Merasa tidak ada jawaban membuat laki-laki yang berada didepan pintu menghembuskan nafasnya pelan. Ia memilih langsung memutar knop pintu, dan mendorong ke belakang.

Saat ia masuk kedalam kamar, langsung disambut dengan pemandangan sosok adiknya yang tengah tertidur pulas di sofa. Ia tersenyum kecil, dan melangkahkan kakinya untuk mendekati sosok Chelsea.

"Huh, dikira kemana. Nyatanya tiduran di sofa, dasar kang tidur," gumam laki-laki itu.

Ia berjongkok di samping Chelsea yang tengah tertidur lelap. Ia menyingkirkan berapa helaian rambut yang menutupi wajah cantik adiknya itu.

"Dek, bangun. Udah waktunya jam makan malem nih. Ayo bangun, makan dulu nanti di lanjut lagi tidurnya." ujar laki-laki itu sambil mengelus pipi adiknya.

Laki-laki itu yang melihat Chelsea yang malah menepis tangannya, dan masih memejamkan matanya, hanya bisa menghela nafas sabar. Ia Segera menghujani pipi adiknya dengan ciuman untuk menganggu tidur adiknya itu.

"Cup"

"Cup"

"Eunghhh"

Chelsea melenguh pelan dan mulai mengerjapkan matanya, saat merasakan ada sebuah benda kenyal yang menciumin pipinya. Saat ia membuka matanya ternyata ada sosok abang pertamanya.

"Bang Barra ngapain disini? Chelsea masih ngantuk, jangan diganggu!" ujar Chelsea dengan suara serak.

"No. Kamu harus bangun untuk makan malam, dan sekarang cepatan mandi sana, kamu belum mandi dari tadi 'kan?"

Chelsea akhirnya memilih mendudukkan badannya sambil mengumpulkan semua nyawanya yang masih entah dimana. Ia masih sangat ngantuk tapi abangnya memaksanya untuk bangun.

"Gendong," pinta Chelsea sambil merentangkan tangan.

Barra terkekeh melihat wajah imut adiknya yang masih mengantuk. Ia dengan cekatan langsung menggendong adiknya dari depan, dan segera membawa Chelsea ke kamar mandi.

Kaki Chelsea melingkar di pinggang Barra dengan tangan yang menaut memeluk leher abangnya itu. Ia menyadarkan kepalanya di curuk leher abangnya sambil memejamkan matanya kembali.

Damn, Soul Transmigration! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang