Cabe Giling

11.4K 1.4K 101
                                    

Jadilah wanita yang berharga. Iya seharga mahar bukan malah seharga satu kamar hotel...

***

Chelsea melewati komplek-komplek perumahan menuju rumahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chelsea melewati komplek-komplek perumahan menuju rumahnya. Ia tak tau alasan apa yang akan diberikannya kepada Bara dan semoga saja Bara sudah tidur.

Saat ia sampai di depan rumahnya ia segera menginjak bagian belakang skateboardnya yang membuat skateboard itu terangkat. Ia segera mengampitnya ditangan kanannya, karna tangan kirinya sedang terluka.

"Non Chelsea darimana aja?" tanya Satpam.

"Nyari angin"

"Non, tadi dicariin Den Barra. Baru aja Den Barra keluar untuk nyariin nona" ujar Satpam.

"Nanti kalo dia pulang bilangin kalo saya sudah pulang dan tak mau di ganggu"

"Siap non"

Chelsea segera masuk melewati samping. Ia mulai memanjat tembok rumahnya menuju ke pintu balkon kamarnya. Ia males untuk bertemu dan si kembar dkk.

***
Chelsea berhasil naik ke atas balkonnya, tapi tanpa disadari jahitan di bahunya terbuka lagi dan mengeluarkan banyak darah, hingga darah itu menetes mengotori lantai.

"Shit,,, gue lupa kalo tangan gue habis dijahit dan jahitanya masih basah lagi. Makanya dari tadi ada rasa perih, ternyata ke buka jahitannya. Harus jahit sendiri lah kalo kayak gini" decak Chelsea.

Chelsea membuka ikatan hoodienya dan langsung dibuat menutupi lukanya agar darah tak merembes dan menetes mengotori lantai.

Ia segera mengambil box berisi semua peralatan kesehatan. Ia juga baru tau kemarin kalo pemilik tubuh ini, suka menyakiti dirinya sendiri dan mengharuskannya mempunyai kotak berisi peralatan kesehatan itu.

"Huft,,, menyebalkan"

Chelsea mulai membuka hoodie yang menutupi lukanya. Ia juga dengan perlahan melepaskan kain kasa yang digunakan untuk membalut lukanya.

Ia mulai mempersiapkan jarum untuk menjahit lukanya. Ia sudah terbiasa dengan luka-luka seperti ini, terkadang bahkan ia mendapatkan luka yang lebih serius.

Ia berhati-berhati membersihkan darah dengan kapas yang sudah dikasih alkohol. Ia hanya membersihkan darah yang dipinggiran lukannya, bukan di seluruh tangannya yang terdapat darah kering karna rembesan darah dari luka di bahunya.

Ia memulai dengan menancapkan jarum ke kulit mulusnya dan mulai dengan santainya ia menjahit tangannya, walau sedikit di iringin suara ringisan.

Tok,,,tok,,,tok

Suara ketukan berulang kali membuat Chelsea segera menyelesaikan jahitan ditangannya yang tinggal sedikit.

"Chelsea, kamu udah tidur belum? Kalau belum abang mau masuk" teriak El dari luar kamar Chelsea.

Damn, Soul Transmigration! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang