Seberkas Kebahagian

8.1K 1K 53
                                    

Kebahagianku disaat aku bisa melihatmu tertawa dengan lepas, walau sewaktu saat alasanmu tertawa bukan aku tapi orang lain yang lebih pantas untukmu...

***

°°°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°
°
°

Angkasa terlelap sambil memegang tangan Chelsea. Ia sudah semalaman menginap diruang rawat Chelsea, karna sekarang juga hari libur jadi ia bisa disana tanpa takut harus ketinggalan pelajaran.

Jari-jari Chelsea mulai bergerak dan matanya juga perlahan mulai terbuka. Gadis itu mengerjapkan matanya untuk menyesuaikan cahaya yang masuk.

"Eunghh,,, gue dimana?"

Chelsea yang merasakan tangannya digenggam oleh seseorang langsung melihatnya. Ia tersenyum Angkasa yang sedang tidur dengan menggenggam tangannya.

Tangan kirinya mengeluarkan rambut Angkasa pelangi, yang membuat laki-laki itu terusik. Matanya sedikit terbuka dan seketika langsung melotot karna melihat Chelsea yang sudah sadar dari komanya.

"Pagi, angkasa" sapa Chelsea dengan suara seraknya.

Angkasa langsung membenarkan letak duduknya dan menatap Chelsea dengan tatapan kaget. Ia mengucek matanya karna ia takutnya salah liat, karna melihat Chelsea yang senyam-senyum gak jelas.

"Lo udah sadar? Sejak kapan? Apa yang sakit? Lo butuh apa? Jangan senyam-senyum gak jelas, nying. Gue khawatir nih!" ujar Angkasa.

Chelsea memutarkan bola matanya malas, sudah pasti Angkasa akan berubah semakin cerewet menyangkut dirinya. Ada rasa hangat dihatinya ketika melihat ada orang yang mengkhawatirkannya selain keluarganya.

"Gue bingung mau jawab yang mana. Btw, sejak kapan seorang Angkasa jadi seperti ibuk-ibuk komplek yang banyak omong." balas Chelsea.

Angkasa menggaruk tengkuknya yang tidak gatel. Ia juga tidak tau kenapa bisa secerewet itu.

"Sorry, ada yang sakit gak?" tanya Angkasa.

"Gak ada, cuman badan gue terasa kaku. Boleh ambilin minum"

Angkasa segera beranjak dari kursi dan mengambil gelas yang berisikan air di meja yang tak jauh dari ranjang pasien.

"Ini di minum dulu. Gue panggil dokter dulu ya, buat cek kondisi lo." ujar Angkasa sambil menyerahkan segelas air minum.

"Terserah," balas Chelsea.

Angkasa mengelus rambut Chelsea dan segera pergi untuk memanggil dokter. Ia akan sekalian menelpon Alex dan Marchel, tapi saat ia mau melangkahkan kakinya tiba-tiba pintu ruangan Chelsea terbuka.

"Chelsea" teriak Marchel dan Alex barengan.

Uhuk,,,uhuk,,,uhuk

Chelsea tersedak saat meminum airnya karna terkejut oleh teriakan kedua abang laknat nya. Ia menatap kedua orang itu tajam karna telah membuatnya tersedak.

Damn, Soul Transmigration! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang