Akhirnya, setelah 3 hari beristirahat, Alexsya akan kembali ke sekolah dan bertemu teman-teman abstrud nya. Bagaimana tidak?Nadia dan Sofia sangat menggangu,mulai dari mengirimkan spam pesan, menelpon, dan video call.
Menjengkelkan memang, tapi. Alexsya sangat bersyukur karena mendapatkan sahabat seperti mereka.
Setelah 10 menit bersiap, Alexsya menggendong tas dan turun kebawah untuk sarapan. Dimeja makan sudah ada 3 piring nasi goreng, satu gelas susu, dan 2 gelas teh. Mungkin Bi Irah yang menyiapkan sarapannya.
Alexsya makan dengan tenang,tanpa hambatan apapun. Begitupun dengan kedua orangtuanya, Alexsya makan sangat lahap. Menurutnya masakan bi Irah itu lebih enak daripada masakan mamahnya.
Setelah sarapan selesai Alexsya pamit kepada orangtuanya."Lexsya, kamu bareng sama papah aja!" Ujar Teguh.
"Oh boleh pah,"
"Yasudah, papa sama Asya harus hati-hati ya." Ucap Fina.
"Iya mah." Ujar Alexsya setelah mencium punggung tangan Fina.
Oke, karena jam pelajaran pertama kosong, Alexsya, Sofia, dan Nadia pergi ke kantin.
Setelah sampai di kantin, Alexsya memicingkan matanya dan mendekat ke arah tiga orang laki-laki yang sedang merokok di pojokan kantin.
Memang,di SMA NASIONAL BANGSA ini nantinya tidak begitu di perhatikan. Maksudnya bukan soal makanan nya tapi tentang keamanan.
Bahkan bukan hanya anak nakal saja yang merokok dikantin, tapi anak OSIS juga. Keterlaluan memang, tapi apa boleh buat.
"Heh Rafael," ucap Alexsya sedikit berteriak, bahkan jika itu bukan Rafael sekalipun Alexsya tidak akan malu. Padahal salah manggil orang itu malunya sampe ubun-ubun.
"Raf, tu cewek sangar alias si Asya kok bisa kenal si sama lo?" Tanya Bobby.
"Hmm"
"Lah si gembel, gue nanya! Hmm doang gue mana ngerti!" Sentak Bobby dengan kesal, memang. Rafael itu dingin tapi.......
Boong
Yakali seorang Rafael pendiam,dingin, es batu. Rafael itu di dominasi kan sebagai laki-laki receh dan gak punya malu.
"Halah, palingan juga fans baru," Ujar Gilang,si es batu. Yang sekalinya ngomong suka berdamage dan bikin mental orang melyot.
"Sya, lo mau pesen apa?" Tanya Sofia.
"Samain aja."
"Oke, minumnya juga?"
"Ho'oh."
"Rafael, gue manggil lo, lo budek apa gimana?"
"Ngapain lo manggil gue? Ada perlu apa? Mau nyatain cinta ya sama gue?" Tanya Rafael dengan alis yang di naik turunkan.
Udah badboy, pecicilan, gak punya malu, dan satu lagi apa?tingkat kepedean nya itu sampe ribuan kilo meter.
"Heh najis banget," ujar Alexsya sambil melengos pergi.
"Lah tu cewek kenapa," tanya Bobby.
"Mana aing tau,"
"Sya, lo kenal sama cowok Badboy itu? aduh Sya. Gantengan juga Naufal," ujar Nadia, dengan mulut yang penuh makanan.
"Asal lo tau, Naufal udah kagak mau gue kejar-kejar. Dan satu lagi, waktu itu kalian berdua muji-muji si Rafael."
"Dan sekarang lo berdua ngatain si Rafael? Gila lo pada?"
"Ya lo juga, mau-maunya ngejar laki So iya kek dia," ujar Nadia
KAMU SEDANG MEMBACA
She's Alexsya [On Going]
Teen Fiction"Kenapa lo sebegitu cinta sama langit dan kupu-kupu?" tanya seorang laki-laki dengan es krim di tangannya. Alexsya menurunkan pandangan dari langit, kemudian beralih menatap lelaki tersebut dengan tatapan sendu. "Pertanyaan lo bagus, gue suka. Dan u...