DIFFERENT • ft. Choi Hyunsuk ✔ [TAHAP REVISI]

Artikel lagi!? [ 40 ]

- DIFFERENT -

"Alhamdulillah, kelar, Hya" ucap Hani.

"Eh?" Dae-Hya menoleh.

"Alhamdulillah, Han" Dae-Hya memegang tangan Hani.

Hani mengelap air matanya.

"Nangis? Han, kok nangis?" Dae-Hya merangkul sahabat karib nya itu.

"Maaf, gue sempet curigain lo yang-- skhrrrt --penyebab, itu, em. Dalang dari semua ini" tangis Hani pecah malam itu.

"Wajar, Han. Emang gue pertamanya sempet mau kerjasama sama Heejin. Semenjak dia jadi pemimpin kantor gue, dia jadi semena-mena sama kariyawan. Ntah dipecat, gajinya diturunin, atau sering disuruh-suruh buat kepentingan pribadinya" jelas Dae-Hya.

"Emang sekantor udah gedeug banget sama dia"

"Tapi gue beruntung banget ada lo, Han. Lo bisa percaya sama gue, padahal Yuna udah curigain gue dari awal"

Dae-Hya mendengus pelan.

"Makasih, ya"

Dae-Hya menoleh.

"Iya, makasih banget" Hani menatap Dae-Hya dengan mata yang sembab dan pipi yang memerah.

"Gue lost my mind banget kemarin. Sampe gue gatau harus ngapain lagi, gue udah ngehancurin karirnya Hyunsuk dengan rumor yang ngga bener-"

"Tapi kan belom pada tau kalo ceweknya itu elo-"

"Sama aja. Yang difoto itu gue, bukan orang lain. Berarti gue udah campur tangan" Hani merapihkan kerudungnya.

"Kerudung lu mleyot" Hani menatap kerudung Dae-Hya bagian atas.

"Oya" Dae-Hya merapihkannya juga.

"Kangen mama, papa, kak Farrell, Tante Aurel, sama--"

"Siapa?"

"Jinny"

"Jinny siapa?" tanya Dae-Hya.

"Temen gue. Gue sama dia diperusahaan yang sama. Nah perusahaan kita berkolaborasi sama perusahaan disini sama di Australia. Gue dikirim ke sini, Jinny ke Australia" Hani memainkan jari-jarinya.

Suasana di sungai Han memang sedang sepi.

Tapi banyak anak-anak yang sedang bermain disana.

"Ohh, kok ga ngehubungin lu?" tanya Dae-Hya.

"Gue hubungin terus, tapi selalu aja ceklis satu abu-abu. Gue hubungin di Line sama Telegram juga, gaada respon" Hani galau.

Sudah terjawab ya, kenapa Hani tidak menghubungi Jinny selama ini.

"Ada gue, Han" Dae-Hya kembali merangkul Hani.

"Sekali lagi, makasih ya" Hani mendongak.

"Iya, ih!"