DIFFERENT • ft. Choi Hyunsuk ✔ [TAHAP REVISI]

Third Day [ 46 ]

- DIFFERENT -

Tiga hari berlalu terasa lama bagi semuanya. Benar saja, ini hari ketiga Hani sudah sadar dan melihat dunia, lebih tepatnya hanya ruangan berisi ia dan keluarganya.

Hani masih tidak mau makan, sehari hanya satu kali itupun setengah sampai seperempat dari piring.

Tidak, Hani tidak amnesia. Masih ingat PTSD nya, kan?

"Ayo, Nak. Sarapan dulu" Mama membawakan sop bakso serta nasi.

"Ma, masa tadi ada orang yang mau nabrak Hani lagi. Hani takut terus ketemu Asahi, eh ternyata Asahi mau ditabrak juga. Terus-"

"Nak, sarapan ya. Asahi sama kamu baik-baik, kok. Orang tadi juga ga jadi nabrak kamu, udah mama usir" celetuk Mama.

"Engga, ma. Hyunsuk yang usir, mama ga ada disitu" bantah Hani sambil mengambil mangkuk berisi sop dan nasinya.

Mama kaget. Antara heran dan senang anaknya mau makan tanpa ada sedikit paksaan.

"Enak, Ma. Untung tadi Hyunsuk usir dia, jadi Hani bisa makan masakan mama" ucap Hani, ia tersenyum.

"Nanti siang terapi ya, Nak" Mama ikut tersenyum.

Betapa bahagia Mama saat ini. Melihat anaknya yang 3 hari terakhir harus dipaksa untuk makan dan selalu saja mengeluh melihat orang yang ingin menabraknya.

"Sama suster Na, ya? Astaga. Padahal dokter Heeseung ganteng banget" puji Hani sambil melahap sop baksonya.

"Dae-Hya biasanya bawa donat, kok kemarin engga, ya?" tanya Hani.

"Kan kamu ga makan kema-"

"Eh, engga! Hani mau makan, ih! Tapi orang yang mau nabrak Hani kemarin cegah Hani. Astaghfirullah.. Nanti kalau dia di azab bagaimana ya?" dumel Hani.

Mama terkekeh.

"Orangnya jahat, ya" celetuk seseorang dari arah pintu.

"Hyunsuk! Lu kemana ajaa?" sapa Hani girang.

"Nak Hyunsuk? Udah selesai rekamannya?" sambut Mama.

Hyunsuk menyalimi tangan Mama dan menghampiri Hani.

"Iya, Tan. Paling besok sih take terakhirnya" Hyunsuk menaruh kotak kecil berisi donat.

"Makasih, lhoo. Segala bawa-bawa" ucap Mama.

"Gapapa, Tan. Hehe"