Manik merah itu menatap kearah orang-orang yang berkumpul, menggertakkan giginya seraya berjalan menjauhi oraang-orang yang berdiri diam disana
"Lain kali pasti berhasil" Gumamnya dengan senyuman khas diwajahnya
Ya, lain kali...
●════════◄ೋღ 🌸 ღೋ►═══════●
Blaze mengatur nafasnya yang memburu, bagaimana bisa dia terpisah dengan Thorn padahal mereka barusan bersama ?! Mana daftar belajaannya ada pada Thorn pula !
Blaze mengacak-acak rambutnya kemudian mengalihkan pandangan, bagaimana cara menemukan adik polosnya itu di kerumunan seperti ini. Entahlah, yang harus dia lakukan sekarang adalah berjalan ke toko yang dimaksud. Mungkin Thorn ada disana
Saat memandang sekitarnya, maniknya menangkap sosok akrab yang berjalan mendahuluinya. Memang wajahnya tidak terlihat namun entah kenapa Blaze merasa mengenal sosok itu, tanpa sadar kakinya mengikutinya dari belakang
Dia berhenti saat sosok itu menyandarkan tubuhnya ke dinding toko yang dia tuju sebelum kembali melanjutkan perjalanan. Aneh, Blaze merasa mengenalnya tapi dia tidak ingat dimana mereka bertemu. Ditambah dia harus membeli barang ditoko ini, jadi tidak mungkin kalau dia mengikutinya'kan ?
'Ikuti dia'
Blaze terdiam sembari menoleh kearah sosok di sebelahnya, Blaze sangat mengenal hoodie merah bermotif petir yang selalu di kenakannya. Namun kenapa dia menyuruh Blaze mengikuti orang asing ?
"Kak Hali ? Kakak menyuruhku mengikuti orang itu ?" Tanya Blaze sembari menunjuk sosok tersebut
'Ikuti dia'
Blaze hanya memasang wajah malas dan kembali mengalihkan pandangannya kearah sosok yang semakin menjauh. Yang benar saja, Kak Hali menyuruhnya menguntit orang yang tidak dikenalinya
"Kak. Nanti kalau aku dianggap penguntit, bagaimana ? Kakak mau tanggung jawab ?"
'Ikuti dia'
"Kakak keras kepala banget sih"
"Ah maaf pak" Blaze menoleh kearah seorang wanita yang memanggil namanya, Blaze menatap ke kanan serta ke kiri dahulu sebelum menatap wanita di depannya
"Maaf, Kau bicara denganku ?" Ucap Blaze sembari menunjuk diri sendiri. Bingung
"Iya, maaf kalau aku tidak sopan" Ada jeda pa ucapan Wanita didepannya, membuatnya mengerut sejenak. "Tapi kalau boleh tau bapak bicara dengan siapa ?" Tanya wanita itu membuat Blaze semakin mengerutkan keningnya
Apa yang wanita ini bicara'kan ?
"Aku bicara dengan kakakku. Memangnya kau tidak melihat dia berdiri disini ?" Ucap Blaze seraya menunjuk ke kanan tubuhnya
"Err... Ti-Tidak..."
Ha ? Apa maksudnya itu, sudah jelas kalau Kakaknya ada disebelah- Lah ! Kemana dia pergi ?!
Blaze mengalihkan pandangannya cepat dan berhenti pada Halilintar yang berdiri di depan beberapa toko dari tempat dia berdiri. Wajah Blaze sedikit berkedut. Kesal. Saat melihat kakaknya itu meninggalkan juga membiarkannya berurusan dengan orang-orang acak. Lagi.
Hah ! Dasar si menyebalkan itu. Kenapa selalu meninggalkan sisinya tanpa memberitahu ! Waktu itupun juga sama sampai membuat Ice dan saudaranya yang lain mengganggapnya aneh karena Halilintar yang muncul dan pergi tiba-tiba
KAMU SEDANG MEMBACA
Summertime Memories [Boboiboy]
Humor~Sequel dari Little Secret For Him~ Mengisahkan tentang kehidupan para Elementals yang diminta sang Ayah untuk menetap di Jepang seraya memenuhi permintaan Sang Kakak. Halilintar. yang belum sempat ia kerjakan saat masih hidup. Bagaimana kisah merek...