#2

815 70 14
                                    

💮 Negeri Bunga Sakura 💮

.
.
.

Butuh waktu 5 jam 45 menit 48 detik. Menurut perhitungan waktu yang sudah dihitung oleh Solar A.K.A Bensin dan teruji IPB dan ITB keasliannya //Plak, oke lupakan yang diatas. Perjalanan dari Kuala Lumpur ke Tokyo yang tentu saja membuat bosan Sang Trio. Ralat. Duo Troublemaker. Siapa lagi kalau bukan Taufan dan Blaze

Mereka berdua hanya bisa cemberut sambil memandang Gempa yang membaca buku dan duduk ditengah-tengah mereka, tentu saja Gempa tau kalau mereka berdua plus Thorn akan membuat keributan jika dibiarkan duduk bersama. Tenang saja Gempa masih sayang nyawa dan tidak ingin menyusul Kakak Pertamanya lebih dulu, Jadi Dia lebih memilih duduk diantara mereka berdua. Taufan dan Blaze. Sedangkan Thorn dibiarkan duduk dengan Solar dan Ice

"Apa ada sesuatu yang mengganggumu Kak Ufan ?" Tanya Gempa sambil menatap Taufan yang ada di sebelah kirinya tajam kemudian beralih ke sisi lain tempat Blaze berada, "Atau kau juga Blaze ?"

Melihat Gempa yang sudah masuk mode Serius A.K.A Mode Ibu-ibu yang kehabisan kehabisan diskon makanan gara-gara anaknya yang Nangis melulu//Plak. Taufan dan Blaze hanya bisa diam kemudian mengalihkan perhatian mereka ke sisi lain, Apapun itu selain Gempa tentunya

Di sisi lain

Terlihat Solar yang sedang menahan tawa sambil merekam kejadian disebelahnya, Alias di tempat Taufan, Gempa dan Blaze duduk

"Solar, tidak baik merekamnya. Kau ingin Kak Gempa membantingmu"Ujar Thorn

"Ya. Ya. Kak Thorn, tapi bisakah sekali saja aku merekamnya"Ucap Solar sambil tersenyum. Ralat. Menyeringai jahil dan kembali fokus merekam Taufan dan Blaze yang berusaha mengalihkan pandangan mereka dengan kegiatan yang luar biasa keluar dari pribadi mereka

Bagaimana tidak Blaze yang biasanya anti banget dengan namanya buku (Kecuali komik) Apalagi itu buku Novel tentang percintaan.Mulai membacanya sambil sesekali berekspresi aneh atau mungkin dibuat-buat untuk mengelabuhi Gempa yang kini sedang memperhatikannya sedangkan Taufan yang biasanya bermain game ponselnya mendadak mulai menulis sesuatu dibuku kecil yang entah darimana ia dapat

"Solar hentikan rekamannya. Kalau tidak akan kubuang ponsel dan kacamata menjijikanmu itu keluar pesawat" Ancam Gempa sambil men death glare Solar

Mendengar ponsel dan kacamata kesayangannya yang sudah lama tidak dikenakannya akan dibuang, Solar langsung menghentikan rekaman miliknya kemudian menoleh kearah lain dengan cepat. Tentu saja menghindari pandangan Gempa yang lebih menyeramkan dari Kakak pertamanya saat marah

"Hi hi hi. Thorn bilang juga apa, mangkanya Solar dengerin kata Kaakak Thorn"Ledek Thorn sambil mencubit pipi Solar yang menatapnya kesal

"Ya. Ya"Ucap Solar malas kemudian melihat kearah Ice yang tengah mengetik sesuatu di ponsel miliknya, "Kak Ice sedang apa. Tumben gak tidur, biasanya juga langsung molor"Tanya Solar yang didukung anggukan dari Thorn

"Kak Ice lagi kesambet apa emang Kak ?" Sekarang giliran Thorn dengan nada polosnya yang tentu saja mendapat jitakan pelan dari Sang kakak kelima

"Enak saja. Memangnya aku separah itu apa" Ucap Ice sambil melihat kearah dua adiknya

"Ya. Dulu Kak Ice selalu tidur dimanapun kapanpun, yah tidak tahu tempat lah kalau tidur"Ucap Solar sambil menjelaskan, " Tapi kenapa sekarang tidak ? Apa ada sesuatu ?" Lanjutnya menatap Ice

"Tidak. Tidak apa-apa"Ucap Ice kambali fokus pada kegiatan mengetiknya diponsel

"Ayolah Kak Ice beritahu kami ?"Ucap Thorn dengan nada menuntutnya ditambah dengan puppy eyes miliknya

Ice hanya menghela nafas malas kemudian mengalihkan pandangannya ke jendela pesawat, malas memandang jurus puppy eyes milik Thorn yang sudah tak mempan baginya. "Aku hanya ingin lepas dari diriku yang dulu"Jawab Ice singkat. Dan juga diriku yang tak mempedulikan apapun. Batinnya lagi

.
.
.

"YEAH ! KITA SAMPAI"Seru Taufan, Blaze dan Thorn bersamaan kemudian segera berlari keluar bandara

"Hey kalian mau kemana ?! Kembali kesini !"Seru Gempa sambil menyusul ketiga saudaranya yang sudah pergi entah kemana

"Apa kita perlu ikut mereka ?"Tanya Solar malas sambil menunjuk kearah jalan yang dilewati saudaranya

"Kurasa tak perlu. Kita harus mengambil barang-barang kita kemudian segera berangkat ke stasiun, lagipula Kak Gempa pasti tau kita akan kemana"Jawab Ice yang kemudian berjalan menuju ruang pengambilan barang

Setelah selesai mengambil barang bawaan mereka semua, Ice dan Solar langsung berjalan menuju Haneda Airport Terminal sambil menunggu kedatangan Gempa yang tengah mengejar tiga makhluk tersebut. Sambil menunggu Ice kembali membuka ponselnya sembari mencari-cari lowongan pekerjaan yang sesuai dengan bidangnya, tentu sebagai pekerjaan sampingan dari membuka kedai disana

"Ah maaf aku telat" Ucap Gempa sambil menyeret tiga makhluk yang sekarang tengah tak sadarkan diri dengan benjolan dikepala mereka masing-masing

"Astaga naga. Kak Gempa gak ngebunuh mereka'kan ?!" Seru Solar ngeri sambil menatap Kakaknya yang saat ini tengah tertawa canggung

"Tidak. Tidak. Mana mungkin aku membunuh mereka, hanya saja aku terlalu berlebihan memukul mereka dengan Teflon"Ucap Gempa sambil menunjukkan Teflon yang sudah tak berbentuk lagi

"Dapet darimana Teflon itu Kak. Jangan bilang yang di koper" Ucap Ice

"Maaf. Habis ini cara satu-satunya membuat mereka diam, Nanti akan kubeli yang baru"

"Terserah. Jadi Kak tujuan kita kemana ?"

"Oh, aku belum memberitahu kalian ya"Ucap Gempa sambil membuka ponsel miliknya, " Ayah bilang tujuan kita ke kota Musashino. Tidak. Lebih tepatnya kita akan tinggal di Kichijouji"Jelas Gempa

"Benarkah ?! Woohoo, kita akan tinggal di daerah nomer satu yang ingin ditinggali di Jepang ! Aku akan siapkan banyak Vlog kalau sudah disana"Ucap Solar tertawa tidak jelas sembari memainkan kembali ponselnya

"Kak Gempa, adikmu kenapa ? Kebanyakan mecin'kah"Ucap Ice ber sweetdrop melihat tingkah laku sang bungsu

"Maaf, aku enggak menganggapnya adik"Ucap Gempa yang kondisinya sama dengan Ice

.
.
.

💮 To Be Continued 💮

Summertime Memories [Boboiboy]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang