💮 Chocolate or Coffee 💮
.
.
.Saat ini Para Elemental's tengah bersantai di lantai satu rumah mereka, Yah berhubung mereka belum bekerja plus malas keluar rumah dan belum siap bertemu tetangga yang pasti bicara bahasa jepang mereka jadilah memutuskan untuk berdiam diri dirumah sambil belajar tata bahasa jepang plus malas-malasan
"Ekhm. Semuanya, aku minta perhatian kalian sebentar" Ucap Sang pemimpin, siapa lagi kalau bukan Sang Mama Gempa yang berkuasa dirumah tersebut
"Jadi bagaimana menurut kalian, apa kita akan membuka kedai seperti milik Atok atau tidak. Soalnya Ayah bertanya padaku hal ini kemarin, jadi aku meminta pendapat kalian terlebih dulu"
"Kalau menurutku sih lebih baik kita membuka Cafe daripada kedai seperti Atok, karena 56,789034 % persen anak muda di Jepang lebih senang dengan Cafe modern daripada kedai biasa seperti milik Atok di Malaysia"Ucap Solar yang masih fokus pada Ponselnya
"Yang lain ?"Ucap Gempa sambil melihat ke sisanya
Dengan semangat Thorn mengangkat tangannya seperti halnya murid bertanya pada gurunya saat di sekolah, "Yap Thorn silahkan uraikan pendapatmu" Ucap Gempa sambil melihat kearah Thorn yang berseri-seri
"Bagaimana kalau Toko bunga saja. Bukankah itu bagus"Ucap Thorn bersemangat
Gempa hanya bisa ber-sweatdrop mendengar usul milik adiknya yang terkenal akan Polosnya yang kebangetan banget dan terkadang juga minta ditabok, untung saja Gempa masih luluh saat melihat muka imut,Lucu dan Polos milik Thorn yang menurutnya menghibur. Kalau tidak mungkin sekarang sudah ia lempar adik berstempel polos itu dengan Teflon kesayangannya
"Thorn, disini kita membicarakan soal kedai, bukan toko bunga"Ucap Gempa lembut dan mendapat respon anggukan dari Thorn, "Apa ada lagi ?"Tanya Gempa melanjutkan
"Bagaimana kalau Warkop !"Sekarang giliran Blaze yang meneriakkan usulannya
"Jangan Gem. Lebih bagus kalau buka Rental PS disini atau enggak Warnet gitu"
"Wow Aku setuju Kak Ufan. Bagaimana Kak Gempa ?!"
Oke sepertinya kesabaran Gempa sedang dipermainkan oleh Makhluk yang bernama Saudaranya tersebut. Malas menanggapi usul tidak bermutu lainnya Gempa langsung memberikan pertanyaan lagi, " Apa ada lagi ?" dan kini dengan suara yang cukup datar menandakan ia sedang malas meladeni orang
"Eh. Maaf Gempa. Kami hanya bercanda tadi. Iya'kan Blaze !"
"Betul Kak Ufan. Kak Gem, jangan marah dong. Nanti hilang kecantikannnya dan Fang jadi enggak suka lagi loh. Eh-"Ucap Blaze yang tentu saja langsung mendapat hadiah lemparan Teflon yang sudah dibidik secara akurat oleh Gempa dibantu Solar sang ahli, Dan benar saja Teflon tersebut mendarat dengan mulus dimuka sang korban dan tentu saja meninggalkan bekas kemerahan (?) disana
Taufan dan Thorn hanya bisa tertawa terbahak-bahak sambil memegangi perut mereka saat melihat bekas Teflon yang sekarang menghiasi wajah Blaze yang cemberut kesal, Solar tengah memfoto korban Teflon tepat sasaran kakaknya sambil menahan tawa yang sebenarnya ingin ia keluarkan namun ditahan dulu kemudian meng uplodnya Ke IG dan media sosial lainnya baru setelah itu ia tertawa bersama kedua saudaranya, Sedangkan Ice hanya menatap datar Blaze kemudian kembali fokus pada ponsel miliknya
"Mangkanya kalo ngomong lidahnya dijaga, Jangan kayak orang yang gak pernah diajarin sopan santun" Ucap Ice yang mendapat tatapan tajam dari kembaran terdekatnya
"Diam kau Ice"Ucap Blaze kesal yang tak diidahkan oleh Ice
"Jadi Ice, apa usulmu soal kedai"Tanya Gempa sambil menatap Si Polar bear yang tengah berbaring sembari mengetik sesuagu diponselnya. Kalian tahu kan editor itu kerjanya apa. Kalo gak gambar ya ngetik
KAMU SEDANG MEMBACA
Summertime Memories [Boboiboy]
Humor~Sequel dari Little Secret For Him~ Mengisahkan tentang kehidupan para Elementals yang diminta sang Ayah untuk menetap di Jepang seraya memenuhi permintaan Sang Kakak. Halilintar. yang belum sempat ia kerjakan saat masih hidup. Bagaimana kisah merek...