---tigapuluhtujuh---

7.4K 748 71
                                    

kalian bosen gak sama cerita ini karena chapter nya banyak? :(

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

kalian bosen gak sama cerita ini karena chapter nya banyak? :(

Makan malam di gelar di rumah Abi dengan beberapa orang terdekat, ya itung itung syukuran atas kehamilan Sera. Bahkan malam ini Jida pun datang ke Jakarta untuk ikut serta dalam acara tersebut, membuat Abi merasa sangat senang bukan main karena nenek nya ikut serta.

Orang tua Sera dan orang tua Abi tentu hadir di sini. Dan yang paling membuat Sera senang adalah ini pertama kalinya Sera melihat Sita tersenyum kala mendengar berita kehamilan Sera.

"Selamat ya Sera, gue seneng denger berita kalo lo hamil lagi." Ujar Anna kepada Sera.

"Makasih kak." Sera tersenyum menanggapi ucapan Anna.

Jeffrian dan juga Anna serta hadir, namun Jendra berhalangan hadir karena katanya sedang banyak tugas. Jujur Sera sedikit kecewa karena tidak bisa melihat wajah ganteng nya Jendra.

"Pokoknya mulai sekarang Sera gak boleh capek capek ya. Insyaallah Jida mau diam di Jakarta sampai Sera melahirkan." Ujar Jida yang sepertinya sangat mengkhawatirkan kondisi Sera.

"Serius? Aaa seneng banget." Sera memeluk Jida saat itu juga, membuat semua orang tertawa karenanya.

"Inget kamu tuh jangan banyak keluyuran terus, diem di rumah. Mamah gak mau kalo kejadian kemarin kemarin terulang lagi ya Sera." Celetuk Sita.

Namanya juga orang hamil, pasti lebih mudah tersinggung karena posisinya sedang sensitif sekali. Perkataan seperti itu saja sudah bisa menusuk Sera, seolah olah kejadian kemarin adalah salah Sera.

"Apaan sih mah, nama nya juga kecelakaan." Ujar Demas.

"Mamah bener kan pah, buktinya pas Sera keguguran itu karena dia lagi keluyuran kan main sama temen nya. Jadi deh celaka, makanya Sera kamu tuh diem aja di rumah jangan shoping mulu ngabisin duit aja."

"Mah!" Tegur Abi.

Wira dan Yura sampai kaget mendengar ucapan Sita, apalagi beliau berucap tanpa memikirkan perasaan Sera terlebih dahulu. Ares sama kaget nya dengan orang orang di sana, tidak menyangka jika kakak nya di perlakukan seperti itu.

"Maaf ya tante, tapi setau saya kak Sera itu cuman diem jaga cafe. Gak keluyuran apalagi shoping gak jelas." Ujar Ares yang jadi panas sendiri mendengar ucapan Sita.

"Aduh kamu tuh kan gak tau kelakuan kakak kamu di belakang suaminya gimana."

"Kamu ini kalau bicara gak pernah di jaga ya!" Jida ikut menegur Sita, ingat Sera itu kesayangan Jida.

Benar ya orang tidak berubah secepat itu. Sera kira dengan seulas senyuman barusan bisa membuat Sita jadi lebih menerima Sera, namun nyatanya tidak sama sekali.

"Ini lagi di meja makan mah, bicara nya yang sopan!" Demas menegur.

"Aku permisi dulu." Sera bangun dari duduknya lalu pergi ke kamar mandi, mengundang tatapan dari semua orang.

IDEAL HUSBAND [Completed] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang