"Rianti Maya?" Absen guru mata pelajaran membuatku mendongak"Hadir" jawabku singkat lalu membuka buku paket pelajaran bahasa dengan halaman acak
Malas melanda diriku, saat masa-masa di mana harus sekolah walaupun karier yang aku inginkan usai di gapai.
Lelah dengan dunia yang palsu isinya, hanya orang munafik kebanyakan di kelasku contohnya.Seperti yang aku rasakan sekarang, pasang mata melihat diriku dengan aneh tidak aku hiraukan, karena itu memang hal biasa yang aku rasakan, mungkin juga begitu juga kalian yang pendiam di kelas?
"Rianti, baca selanjutnya" guru bahasa menunjukku, dengan instruksinya aku membaca halaman selanjutnya
Hari-hariku seperti remaja pada umumnya, namun mungkin sedikit berbeda menilai kepribadian yang aku miliki tidak di sukai oleh kebanyakan orang.Namun, kebanyakan bukan berarti semuanya bukan?
Di kelas ini aku tidak memiliki teman dekat, lagi pula aku hanya menganggap mereka sebagai kenalan atau seenggaknya pendiamku masih tahu nama panggilan mereka.
Tak separah pemikiraran kalian untuk beberapa yang menganggapku anti sosial parah.
Teng teng
Bel berbunyi membuat seisi kelas berisik karena akhirnya jam belajar berakhir sejenak.Aku melihat sekeliling, kelas mulai sepi dan hanya beberapa laki-laki yang bergerombol di pojokan.
Aku menghela nafas lalu melihat jam dinding, yang ku fikirkan adalah kapan pulang?
"Rianti punya charger gak?" Tanya seseorang membuatku menoleh
Aku lihat Aldo salah satu anak kelasku berniat meminjam, aku hanya mengangguk lalu ia menghampiriku dan meminjam charger, aku memberikan charger tanpa banyak kata.
Mengeluarkan handphone, melihat perkembangan dunia music lebih tepatnya entertainment, aku tersenyum sedikit saat melihat komentar salah satu orang yang merindukanku yang ku sendiri tebak mungkin penggemarku.
Walaupun tidak membalas komentar bukan berarti tidak membacanya.Aku seorang selebritis jelas jika memiliki banyak waktu luang aku akan melihat komentar-komentar.Mungkin begitu juga dengan selebriti yang lainnya.
Telah hampir 1 tahun kurang aku istirahat dari dunia hiburan, tapi bukan berarti aku berhenti bermain drum karena keinginanku.
"May" panggil seseorang membuatku mendongak ke sumber suara
Aku lihat teman di SMA ku memanggilku dan dia menghampiri aku "Lo gak capek di kelas mulu? Kantin yok...liat Cogan sekalian" ucapan Vera membuat laki-laki di pojokan melihat kami
"Aku beda sama kamu " tekanku membuat Vera cemberut
"Lo gak lesbian kan May? Ayo donk...anterin gue kalau gitu, gue laper" keluh Vera tidu ku hiraukan
"Diem" kesalku pada Vera, sayangnya Vera gak berhenti hingga handphoneku di rampas saat aku lengah
"Balikin, aku anterin" tekanku menahan marah dan aku lihat Vera tersenyum lebar
"Kuy May!! kantin!! I am here!!" Teriak Vera kesenangan dan aku hanya menggeleng
---------
"May, lo gak niat mau pindah kelas?""Lo gak capek sama mata perempuan kelas Lo!!"
"Lo masuk kelas gue deh May, gue jamin asik!!"
"Walaupun ada yang cowok bening, tetep gak asik kelas Lo May!!"
"Kelas Lo bosenin tahu gak May!!"
"Pindah deh May ke IPS"

KAMU SEDANG MEMBACA
REHAT [END]
Short StoryRianti Maya namanya, gadis pendiam jarang berbicara namun ternyata diam-diam drummer legendaris yang sering di sebutkan di media. Prinsipnya semua gak harus di tunjukan, begitu juga kemampuan mungkin itu menurut Rianti Maya? Saat secara te...