15

19 1 0
                                    

Keesokan harinya, berita tentang omaku meninggal sudah menyebar di televisi.Aku mematikan televisi hingga hening dengan langkah kaki membuat aku menoleh ke belakang.

Aku lihat kakakku juga menoleh padaku, memberikan aku Snack dengan melemparkan.

"Kalau beritanya jelek, bagus... kalo TV-nya di matiin"

"Kalo perlu di jual aja sekalian"

"Emang gak takut di marah Mama?" Ujarku mengikuti leluconnya

"Tinggal beli baru kalo butuh, kok susah amat"

"Soal marah enggak Mama, toh mama jarang ke sini siapa yang tahu kalo TV udah di jual"

"Dia marah kecuali kamu yang ngadu dulu May sama Mama" ujarnya buat aku geleng-geleng sembari membuka Snack yang di berikan padanya

"Kapan balik ke mess" tanyaku santai

Kakakku sudah duduk di sebelahku, hingga sofa ke dalam sedikit karena berat beban menambah.

"Minggu depan, ada tanding soalnya"

"Gak persiapan?" Bingungku pasalnya kalo tanding bukannya harus latihan dulu kan

"Latihan gak harus waktu mau tanding dulu kan May?! Yodah gitu" ujarnya membuat aku terdiam

"Tap..."

"Kalo kakak latihan, kamu di rumah sendiri? Saat keadaan begini?"

"Aku bukan anak kecil juga kalik kak" sanggahku menolak gagasannya

Aku gak suka menjadi penghalang, apalagi Kakakku akan tanding, hanya karena aku dia gak latihan kan kayak lelucon walaupun aku tau keadaan aku mood sekarang jadi gak mau ngapa-ngapain.

"Bukan anak kecil, orang yang udah gede aja bakal sedih May, udah deh jangan keras kepala atau kakak telepon papa..."

"Iya!! Puas? Gak usah panggil Papa," potongku karena dia udah nyebut-nyebut Papa buat aku geram

"Gak usah childist kak, dikit-dikit ngadu ke Papa" kesalku

"Orang kamu-nya keras kepala, udah tau demi kebaikan kamu juga May"

"Diem" ujarku tak menghiraukan argument-nya

Aku akhirnya memutuskan ikut menyandarkan kepalaku pada belakang sofa, menggulirkan sosmed.

Aku linglung karena Aldi gak chat aku sampe sekarang ? Bukannya kenapa, aneh aja dia juga gak jelasin kenapa tiba-tiba di bandara kemaren.

Aku jadi bingung, biasanya Aldi ada saat aku lagi butuh tempat cerita.Bantuin cari solusi setelah aku kenal deket sama Aldi, aku ngerasa kayak seneng dalam sebuah pertemanan, itu indah.

Hari berganti tanpa di sadari, sudah seminggu aku menjalani kehidupan setelah hari kesedihan tentang Oma dan sekarang rumah seperti biasanya, karena kakakku balik ke mess, hanya bude yang ke rumah dan aku isinya.

  Aku sudah seperti biasanya, namun....aku masih aneh karena Aldi yang notabenenya temen dekat aku gak ada kabar sama sekali sampai sekarang.Aku udah tanya dan telepon tapi gak aktif sama sekali.

Aku seketika berfikir bagaimana dengan Club.Aku juga sempat bertanya pada bang Joy soal Aldi, katanya Aldi ngambil cuti untuk 2 bulanan.

Lagi-lagi aku iseng tanya sama Bang Joy, gimana gak ada Aldi, club udah maju tapi salah satu personil gak ada.Well...aku dapet jawaban dari bang Joy, kalo Aldi udah selesain tugasnya, buat lagu dan nulis lagu kedua setelah lagu pertama.

Aku hanya menghela nafas, tapi tetap mengikuti latihan bersama club.

Aku harus deketin Henry, pasti Henry tau keberadaan Aldi, sekarang itulah fikiranku.

REHAT [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang