7

93 4 2
                                    

Menghempaskan tas sekolah di kasur kamarku.

Lelah rasanya!!!

   Menghidupkan handphone lalu melihat kotak obrolan WhatsApp, nama tertera paling atas membuat aku menyeringit tapi masih membukanya.

Hah?

Kaget, demi apa aku di chat duluan sama Rafki?!
Tapi waktu liat isinya aku menghela nafas santai ternyata dirinya hanya menanyakan apa aku jadi main ke daerahnya.

Aku terlalu berfikir banyak ckckck

   Menggeser posisi atas handphone.Setelah berangan-angan soal hari aku memberikan jawaban pada Rafki lalu membuka kotak obrolan lainnya.

Menyeringit karena akhir-akhir ini Briyant sudah jarang memulai obrolan WhatsApp denganku.Dan sekarang...dia chat aku? Aneh!!

Tapi aku masih membukanya, aku mengerti ternyata dia mengajakku main.

Sayangnya, hari-hari itu akan bertabrakan saat aku pergi jadilah aku menolaknya dengan alasan umumku.

Melihat jam paling atas di handphone, aku bergegas mandi agar ke gedung GRD sore ini tidak membutuhkan waktu yang lama.

Usai mandi, aku mendengar suara mobil.Dengan naluriah aku mengintip dari jendela ternyata mobil papa dan mamaku beserta Vera.

   Papa dan mamaku jelas akan ke garasi rumah sebelah, namun aku menyeringit karena Vera langsung keluar dari mobilnya sebelum di garasi rumahku.

Lalu aku lihat satpam menghampirinya dan akhirnya Vera ke arah masuk rumahku setelah memberikan kunci mobilnya.

   Jarang sekali Vera menyuruh satpam rumahku untuk memarkirkan mobilnya.

Ada apa dengan Vera hari ini?

Sudahlah, nanti juga akan cerita padaku jika dia punya masalah.Tanpa banyak berfikir lagi aku mengambil pakaian baru dari lemari ku.

  Setelahnya, terdengar suara pintu terbuka.
Tak usah di tanya lagi pasti Vera tanpa menolehkan aku sudah tahu.

"May"

"Gue tadi ketemu cowok rese anjir!!"

"Masa gue kan waktu pulang seharusnya jalan yang biasa kita lewatin"

"Nah gue tuh tadi lewat jalan sebelum rumah makan Padang sebelum sekolah itu"

"Terus waktu gue belok, gue di serempet sama mobil lain"

"Jadilah mobil gue lecet, gue turun kan mau ngamuk"

"Anjirrr ganteng May!!"

"Jadi gue tadi gak jadi marah cuma keluar terus masuk lagi ke mobil karena malu"

"Tau gak sih May!! Gue kesel"

"Jadi alhasil gue langsung cabut kan, gue liat di spion mobil cowok itu manggil-manggil gue buat berhentiin mobil"

"Tapi gue malu may!! Huwaaa"

"Kenapa coba yang nabrak harus ganteng"

"Kan gue kesel"

Ujarnya udah misah-misuh menceritakan kisahnya yang buat dia marah-marah tiba-tiba.

Dia udah duduk di sofa dengan wajah bosan dan kesal.

"Bentar deh...."

"Itu bukan namanya cowok rese tapi kamu-nya aja yang aneh" aku memberikan pendapatku

"Hanya karena dia ganteng kamu gak jadi marah? Kamu gak liat mobil kamu lecet atau apa gitu? Seenggaknya kamu minta tanggung jawab bukannya kabur hanya karena orangnya ganteng"

REHAT [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang