12

25 2 3
                                    

  Di sebuah rumah yang asri dengan latar Harmonis di halaman rumah.Sekelompok laki-laki dan dua perempuan dengan kesibukan keramaian serta keasikan mereka.

"Woi Hen!! Coca cola mana?!"

"Bacot Gib, Lo bisa nyari dulu baru tanya?" Kesal Henry berjalan di salah satu sisi dengan tumpukan barang, menyerahkan kaleng Coca cola pada Gibran

"Hehehe, iya udah maaf napasi"

"Eh May, ketukan kemaren udah cocok belum?"

"Yang mana?"

"Yang bagian chord deh May, Apa yahh kayak kurang aja gitu" ujar Fian memberikan pendapatnya sembari sibuk mengoles ayam yang akan di bakar

"Kalau ada yang salah yaudah besok di runding lagi, emang kayak gak enak aja tapi belum ketemu apa yang salahnya, makanya mau cari jalan keluar sama Aldi" ujarku memberitahu diangguki oleh Fian

"Pada bahas lagu yakk May?" Pertanyaan tiba-tiba Vera buat aku langsung mengangguk

"Oh, kirain apaan" ujarnya lagi dan aku hanya geleng-geleng kepala melihat ekspresinya yang kecewa

"Eh Ver, kamu anak paskib-kan?" Pertanyaan Gibran buat Vera mendekatinya dan menjauh dariku

"Al, udah belum?" Tanyaku, pasalnya dia dari tadi diem aja gak selesai-selesai ngurusin bumbu-bumbunya

"Ini jahe kan?" Bukannya menjawab, dia malah balik bertanya

"Hah? Jahe itu yang rasanya pedes" jawabku

"Berarti di kupas dulu baru di cobain kan? Daripada nanti salah" ujarnya dan aku mengangguk membenarkan

Ketika kalian ketemu temen kalian yang sama-sama gak tau masak-masak yahh gini jadinya, boro-boro langkah-langkah masak, bumbu-bumbu aja bingung jenis-jenisnya.

Ett....kalo kalian bingung, aku di mana? Aku di rumah Henry sama club-nya, di tambah Vera di tambah lagi nanti bang Joy juga bakal dateng.

Gibran sibuk bikin minuman, sedangkan Aldi sibukin  bakal bikin seblak sama aku lewat tutorial YouTube, kalo Fian sibuk manggang ayam, kalo Henry sibuk wara-wiri di rusuhin sama Gibran, kalo Vera baru aja dateng dari dalam rumah Henry, yang dari tadi dia tuh sibuk ngegosip sama mamanya Henry.

  Hari kelulusan tinggal nunggu hari, lagi-lagi kita udah sibuk nyiapin lagu.Iya, aku udah bujuk Imam, walaupun jawabannya masih cuek-cuek aja waktu di bujuk, jadi rencanannya besok aku bakal ke-rumah Imam, buat ngomong serius lagi.

Oh iya, kalian bingung kenapa ada Vera di sini? Jadi..... ternyata Henry itu masih sepupu-nya Vera.Vera gak deket sama Henry tapi dia deket sama mama, papanya Henry.Aku juga bingung, karakter kayak Henry bisa sepupuan sama Vera? Kayak wow aja liatnya karena mereka itu beda banget.

"Udah di kupas?" Ujarnya buat aku langsung blank lalu mengerti

"Oh...masih setengah, cabenya tapi udah selesai"

"Yaudah bawa ke dalem buat di blender"

"Oh oke, bentar" ujarku membawa mangkuk yang berisi cabe rawit dan bawang yang udah di kupas ke dalam rumah Henry

Gak kerasa, ke sana-sini terus semua pada sibuk sama tugas masing-masing.Alhasil, 2 jam lebih kurang, kita udah selesai tinggal beberapa bagian aja yang cuma nunggu.

"Woi Gib, ambil gitar sekalian!!" teriak Henry buat aku ikut noleh pada Henry

Gak lama, Gibran bawa gitar dan malah bawa dua.Dia ngasih ke Gibran terus ke arah aku, ternyata ngasih ke Aldi yang di sebelahku.

Yahhh, mikir apa aku? Geer banget!!! Toh aku juga gak bisa tau banget main gitar.

"Bang Joy, jadi dateng gak?" Pertanyaan Gibran buat kita semua noleh ke dia

REHAT [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang