6

105 7 3
                                    


"Aku tadi ketemu Aldi"

Uhuk-uhuk

Seketika Vera kesedak kacang polong yang di cemilinya.

"Aldi mana?"

"Aldi anak futsal sekolah?" Pertanyaan Vera buat aku  ngangguk tanpa ragu-ragu

"Kok bisa? Terus-terus Lo gak ketahuan kan?" Tanyanya buat aku mengehela nafas

"Aku bawa Gardigan rajut yang sering aku pakek di sekolah, jadi ketahuan kalaupun enggak juga mungkin kurang yakin karena dia udah nyamperin" jelasku pada Vera

"Terus-terus?"

"Terus apanya? Yah cuma gitu doank" jawabku heran

"Ah gak asik!! Tapi gimana bisa Lo ketemu dia di gedung?" Tanya Vera

"Dia bagian dari club yang bakal aku iringin, bentar lagi juga pasti pemes tunggu aja" ujarku asal lalu beralih pada TV

"Nama clubnya apa?" Tanya Vera yang aku anggap dia kepo memang sekarang!!

"Lupa" jawabku malas, kalau di terusin gak bakal selesai ini anak

Tiba-tiba seseorang masuk buat aku menoleh sekilas lalu sok fokus pada TV, jangan di tanya lagi itu kaka aku siapa lagi kalau bukan Adelio Aditya!!

"Di cari mama" ujarnya buat aku menoleh bener-bener lalu mengangguk dan mengambil handphone nya dan aku lihat dia udah naik tangga dengan tas bulu tangkisnya

"Iya ma"

"Iya udah Ma"

"Iya...iya mama...iya......"

"See you mom"

Panggilan telepon terputus usai mama aku menanyaiku, kadang aku heran mamaku sesering telfonan dengan kakakku kah di bandingkan denganku? Tapi aku menghela nafas bahwa iri sama saudara sendiri itu gak baik, ada baiknya untuk sibukin diri sendiri dengan kehidupan masing-masing, aku seketika jadi kangen papa.Beliau walaupun jarang nelfon perhatiannya buat aku lupa, bahwa di dunia ini aku punya sosok yang bisa di andelin kayak pahlawan super.

"Nyokap Lo kenapa May?" Pertanyaan Vera buat aku menoleh padanya

"Biasa, tanyain keadaan dan yahh begitulah" jawabku sekananya karena memang itu adanya

"Oh gitu"

"Btw May, jadi kita liburan gak?" Pertanyaan Vera buat aku memutarkan bola mataku

"Rencana aku mau ke rumah Oma dari Mama Ver, mau ke temu sama temen, jadi gak ada rencana buat keluar negeri" ujarku

Aku lihat dia cemberut, tapi masih makan kacang polong tanpa henti.Ini aku heran Vera ini titisan manusia apaan sih makan Mulu, ngemil juga di gas, tapi badannya udah nyamain triplek.

"Gue ikut deh lagian gue juga jarang jalan-jalan daerah Jakarta" ujarnya buat aku ingin berkata BULSHIT!!!

"Btw temen Lo yang mana May? Artis? Cewek atau cowok?"

"Temen yang itulah ada pokoknya, bukan artis dan dia cowok"

"Hah cowok?"

"Temen atau demen May? jujur gak Lo? siapa coba siapa?"

Pertanyaan beruntun Vera buat aku menatapnya malas, otak hiperbolanya buat aku gak habis pikir, bisa dapet Hidayah temenan sama dia ini gimana huft.

"Demen kalo udah punya pacar percuma juga Ver" ujarku asal buat dia kesedak kacang polong lagi

"Hah?"

REHAT [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang