Sudah dua bulan Itachi menjalani misinya bersama beberapa anbu termasuk sai dan sasuke setiap hari ia memikirkan keadaan Sakura tapi Sakura akan baik baik saja bukan karena Kakashi dan Naruto selalu menjaga Sakura dengan baik.
Pagi ini Sakura bangun dari tidurnya dan membereskan tempat tidurnya lalu membersihkan dirinya sendiri sebelum berangkat bekerja. Ia tidak tahu Itachi sudah kembali ke desa atau belum yang jelas ia sedikit khawatir pada Uchiha Itachi.
Ia membuat sarapan dan memakannya dengan perlahan lalu mencuci piring bekas dirinya dan pergi ke rumah sakit konoha untuk bekerja.
Sakura menutup pintu apartemen nya lalu menguncinya dengan perlahan dan berjalan dengan sangat santainya. Ia membalas sapaan para warga desa dan Jounin desa konoha dengan sangat ramahnya tidak jarang anggota anbu menyapa nya dan menundukan kepalanya.
Karena seluruh warga desa tahu Sakura dan Itachi akan menikah walaupun hanya di jodohkan tapi tetap saja pada anggota anbu harus menghormati Sakura selayaknya mereka menghormati Itachi.
Ia membuka pintu ruangannya lalu menghempas tubuhnya ke kursi miliknya lalu menandatangani beberapa dokumen sebelum memulai jadwal oprasi.
Setelah Sakura menandatangani beberapa dokumen Ino membuka pintu ruangan Sakura dan mengatakan sudah saatnya mereka memulai operasi untuk pasien.
Sakura langsung bergegas pergi dari sana dan mengoprasi beberapa pasien sampai Sakura lelah. Ia sangat lelah berjalan ke ruangannya dengan lesu lalu mendudukan dirinya.
"Jidat, bagaimana kalau kita makan ramen?" Ucap Ino dan tersenyum ke arah Sakura.
"Boleh" Ucap Sakura dan membereskan beberapa barang barangnya ia juga harus pergi ke kantor Hokage untuk menyerah beberapa dokumen untuk Kakashi.
Mereka berdua berjalan dengan santainya dan bergosip tentunya sedangkan Sakura hanya mendengarkan perkataan Ino tanpa menggubris sahabatnya yang berwarna pirang itu.
"Aku merindukan sai-kun" Ucap Ino dengan sebalnya.
"Menjijikan sekali pig" Ucap Sakura dan mengerutkan dahinya.
"Jidat! Kau tidak merindukan Itachi-ni!" Ucap Ino dan merangkul bahu Sakura.
"Kenapa menanyakan itu padaku" Ucap Sakura dan menatap Ino.
"Haha, kau merindukannya juga kan!" Ucap Ino dan menggoda Sakura.
Sakura jengkel sungguh sangat jengkel sekeras apapun ia berbicara tetap saja Ino tidak mau mendengarkan nya jadi Sakura membiarkan Ino terlarut ke dalam pikiran nya yang tidak waras.
"Hai, cantik" Ucap Sai yang baru saja muncul di belakang mereka.
"Sai-kun! Kau sudah kembali" Ucap Ino dan memeluk sai di depan Sakura, Itachi, Sasuke dan Yamato.
"Menjijikkan sekali kalian! Enyahlah" Ucap Sakura dengan tatapan sebal.
"Jangan iri jelek!" Ucap Sai dan tersenyum menggoda Sakura.
"Aku tidak jelek sai! Yakan Yamato-taichou!" Ucap Sakura dan menatap Yamato dengan sangat horor.
"Yare-yare, Sakura-chan sangat cantik" Ucap Yamato dan tersenyum ke arah Sakura.
"Kau dengar sendiri!" Ucap Sakura dan menatap sai.
"Dia hanya menyenangkan hatimu Sakura" Ucap Sai dan tertawa.
Sakura jengkel setengah mati.
Ia bisa saja memukul sai sekarang juga tapi Itachi menahan tangan Sakura dengan sangat perlahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Broken• Itachi And Sakura
FanfictionHaruno Sakura gadis yang sangat baik setelah membuktikan dirinya sendiri di medan perang ia menjadi wanita nomor satu di desa konoha dan tetap mencintai Uchiha Sasuke yang sangat kaparat tidak peduli sebesar apapun cinta Sakura padanya tapi ia tetap...