Sehun tahu bahwa ketika ia lahir dan dibesarkan hidupnya tidak akan berjalan mulus baik-baik saja. Nyatanya dengan menyandang lulusan muda terbaik di salah satu universitas bergengsi di luar negeri, serta paras tampannya yang menawan tidak akan membawanya pada kehidupan tanpa beban.
Oh, dan disinilah kesialan yang ia maksud. Menikah dengan penerus kekayaan dan kejayaan tahta bisnis produk Kecantikan terkemuka di Korea. Kim Jongin, seorang namja berperawakan langsing dengan kulit tan mulus. Mata sempit yang selalu menatap sengit ke arah lawan bicaranya, serta nada ketus yang membuat orang-orang enggan berbicara dengannya.
"Suka tidak suka kau akan menikah denganku. Maka kau harus belajar mencintaiku, Oh Sehun." Kim Jongin berkata, di sore hari yang cerah, di halaman belakang rumahnya yang luas, seraya menyeruput teh chamomile kesukaannya.
Matanya yang sempit itu membuat Sehun muak. Namja inilah yang membuat keluarganya nyaris bangkrut, dan membuat dirinya harus membatalkan pernikahannya dengan mantan kekasihnya.
"Mau teh?" tanyanya, begitu santai.
"Tidakkah kau melihat apa yang telah kau lakukan, Kim Jongin?" Sehun menahan kesal.
"Apa yang ku lakukan? Memaksa keluargaku untuk menikahi aku denganmu?" Ia malah balik bertanya, dengan senyum licik.
Dulu mereka adalah teman sepermainan saat kecil. Dia, Kim Jongin, Xi Luhan, dan Kim Wonshik. Sepupu jauh Jongin (Wonshik) dan seorang anak dari pengusaha asal Beijing (Luhan).
"Tak disangka, ya." kata Jongin, ia masih duduk di kursinya. Beberapa maid dan butler berdiri di belakang mereka. "Kita akan menikah di tempat ini, tempat dimana kita dulu sering bermain bersama."
Dia menoleh, hanya untuk tersenyum ke arah Sehun. Pria Oh itu berdiri menatapnya tajam, memakai jas biru dongker, dengan kacamata bertengger di hidung mancungnya.
"Jangan menyebut kata kita ketika kau melakukannya seorang diri." Sehun menyahut.
"Wow. Seolah kau tidak menginginkan pernikahan ini, yah." Jongin memberikan gelas minumnya kepada seorang maid. Ia berjalan mendekat ke arah Sehun, meminta para maid dan butler untuk meninggalkan mereka berdua.
"Aku memang tidak menginginkan suatu pernikahan dari orang sombong seperti dirimu!"
Jongin tertawa mendengarnya. "Benarkah? Lalu kenapa tidak kau tolak saja, Sehun?" Ia menyentuh bahu Sehun. Menatapnya dengan penuh mengejek. "Oh, tidak bisa! Karena si Moon itu tidak bisa membantu keluargamu keluar dari jurang kemiskinan."
Sehun mengepalkan kedua tangannya. Keparat kau, Kim Jongin. Rutukan dalam hatinya terus memprihatinkan. Jongin terus bicara, seolah belum mau untuk berhenti.
"Moon Hae In." sebut Jongin. "Mantan pacar Sehun, namja yang cantik, seorang model. Oh, ya, dia sangat cantik." gumamnya.
"Dengar, Kim Jongin!" Sehun menyentuh bahunya begitu erat, hingga sedikit membuat Jongin tidak nyaman. "Berani kau menyebutnya dengan mulut busukmu itu, kau akan mati." ancam Sehun.
"Oh, Jongin sayang."
Keduanya menoleh. Itu Oh Hari, ibunda Sehun yang masih terlihat cantik diusia 50 tahun. Senyum mengembang di wajahnya ketika melihat kedua namja itu."Sehun akan mengajak aku ke butik, ibu mertua. Tapi ku katakan padanya ini hampir malam. sepertinya Sehun tidak sabar sekali" kata Jongin, ia mengulum senyum yang sangat manis. Membuat sang calon mertua gemas dibuatnya.
"Aigoo, uri Jonginie." kata Oh Hari, seraya mencubit pipi gembil Jongin. "Kau harus bersiap, sayang. Sehun, jaga calon istrimu!"
Jongin dari balik pelukan sang mertua tersenyum licik ke arah Sehun. Membuat pria tampan itu semakin jijik padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
On Purpose (Hunkai 2021)
FanficSehun dan Jongin akan menikah. Sehun menolak, Jongin bersikukuh harus menikah. Keduanya bertentangan. Sehun si keras kepala, Jongin yang egois. Apakah pernikahan mereka akan berjalan mulus?