Jongin menyeka air matanya yang tiba-tiba saja menetes secara tak sopan.
Xi Luhan mengambil sapu tangannya, dan menyeka pipi Jongin yang agak sembab."Tak ada gunanya kau menangis." kata Luhan.
Suasana tidak begitu ramai. Malam masih belum larut. Xi Luhan dengan senang hati menemani Jongin di dalam mobil meskipun tak ada yang mereka lakukan selain mengobrol tentang kehidupan."Kau benar." kata Jongin, ia terbatuk beberapa kali. Mencoba menenangkan diri. "Ini memalukan, kenapa aku harus menangisi kenyataan yang telah ku pilih."
Luhan mengulum senyuman. Dari awal dia tahu bagaimana perasaan Jongin pada Oh Sehun. Sejak mereka kanak-kanak, lebih tepatnya saat pertama kali Jongin menginjakan kaki di Seoul. Dengan aksen british yang kental dia berbicara tanpa peduli anak-anak disekitarnya paham atau tidak. Tetapi kesombongannya itu akan padam disertai rona merah di wajah manakala Sehun berbicara padanya.
"Semoga semua baik-baik saja ya, Jongin." kata Luhan. Dia menggenggam tangan Jongin sangat erat.
Dia suka Jongin, dari dulu, sampai saat ini pun masih. Dia benci Oh Sehun yang tidak terlalu peka pada perasaan namja manis itu.
.
.
.On Purpose : You're Naughty
Rating : M
Genre : Romance/ drama
.
.
.
Angin sepoi meniup tanaman di sekelilingnya. Sehun dengan nikmat menyeruput kopi buatannya di balkon, sambil menunggu kepulangan Jongin. Ia tidak mau memeriksa ponselnya, hanya untuk membaca pesan tidak penting Jongin tentang Luhan yang begini dan Luhan yang begitu.Meski waktu sudah menunjukan pukul 11 malam. Dia masih tidak peduli, Jongin pasti pulang. Karena istrinya itu sangat mencintainya. Obsesi Jongin padanya membuat Sehun begitu yakin.
"Kau di sini."
Benarkan? Jongin pasti pulang. Namja manis itu membuka pintu balkon dengan ekspresi lelah."Begitulah." Sehun berkata. "Sudah makan?"
"Sudah. Luhan tadi traktir." Jongin menjawab, biasanya dia akan banyak bicara. Tapi kali ini dia malah masuk ke dalam, memilih mandi, dan beristirahat.
Sehun terlihat, sedikit kecewa. Karena kecerewetan Jongin sudah menjadi pengantar tidurnya selama beberapa waktu ini.
Siapa Xi Luhan?
Mengapa lelaki itu bisa mengubah Jonginnya?Jadi, Luhan adalah rival Sehun—tidak, lebih tepatnya anak itu yang selalu menganggap Sehun adalah rivalnya. Dulu anak itu sangat sombong, pamer nilai yang bagus, dan selalu memcoba membuat Jongin terpesona. Tetapi pesona dan cinta Jongin hanya untuk Sehun. Sehun merasa menang, dia memang tak lebih tampan dari Luhan. Tapi dia punya apa yang ingin dimiliki Luhan—dan tidak akan pernah bisa dimiliki olehnya.
Kim Jongin.
Anak manis Itu adalah apa yang diinginkan Luhan dari banyak hal di dunia ini. Tetapi hanya Kim Jongin yang tidak bisa dimiliki olehnya. Jongin adalah cinta mati Luhan. Sehun tahu hal itu. Diary Luhan pernah tak sengaja ia baca. Semua tentang kekaguman Luhan untuk Jongin. Jongin yang cantik, Jongin yang segala-galanya. Pokoknya Jongin adalah Jongin, cinta pertama Luhan.
"Sejak pagi aku tidak melihatmu." kata Sehun, memulai percakapan.
Jongin yang sedang memakai skincare menoleh. "Aku ada di kantor. Aku malah tidak melihatmu selama seharian penuh."
Sehun berdehem pelan. Dia ada di kantor dari jam 9 pagi sampe jam 11 siang. Kemudian selanjutnya dia pergi bersama Hae In untuk pemotretan. Dan basa-basinya kali ini sama sekali tidak relevant.
KAMU SEDANG MEMBACA
On Purpose (Hunkai 2021)
FanfictionSehun dan Jongin akan menikah. Sehun menolak, Jongin bersikukuh harus menikah. Keduanya bertentangan. Sehun si keras kepala, Jongin yang egois. Apakah pernikahan mereka akan berjalan mulus?