Satu bulan sudah terlewati, bagi haechan satu bulan tahun ini semerikan saat itu, semuanya terlihat baik dan tenang bahkan jaehyun tidak terlihat sejak terakhir di ruang rawat jaemin.
Tapi hati haechan terasa terombang ambing apa iya semua sudah aman...
"chan makan dulu yuk nanti gantian sama baba ya jagain renjunnya." ucap dejun dengan lembut. Sudah sebulan pula renjun belum sadar, dua minggu pertama terasa seperti neraka yang kembali menghampiri haechan, membayangkan ia kehilangan seseorang yang dia sayang lagi sudah cukup untuknya pergi menemui kun dan meminta obat penenang.
"kak...Renjun pasti bangun kan?" Xiaojun terdiam sejenak,jujur xiaojun pun tak tau dia hanya bisa berdoa dan memberikan kata-kata penenang untuk kerabat dan teman-teman terdekatnya.
"Renjun pasti bangun chan,renjun kuat kamu sering sering ajak dia ngobrol ya biar dia cepet sadar." haechan tersenyum kecil, ingin dia menaruh harapan tapi ia tak bisa, walaupun setiap saat haechan berdoa dan mengenggam tangan renjun dengan erat.
"Jun jun aku mau makan dulu ya cepet sadar... Kita semua kangen injun." memang keadaan renjun sudah cukup stabil tapi entah kenapa ia tak kunjung bangun. Haechan yang akhirnya menggubris suara perutnya itu pergi meninggalkan renjun dengan xiaojun agar dia bisa mengisi perutnya yang sudah protes walau tak merasa lapar.
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-Haechan menyelesaikan makannya dengan cepat, dia langsung berpamitan kepada lay yang sedang menunggui renjun, rencananya hari ini dia ingin bertemu sang tunangan setelah seminggu terpisah.
Walaupun suasana terlihat aman haechan selalu waspada tidak ingin sesuatu yang buruk terjadi dia sudah berjanji akan membalas dendamnya nanti, tapi entahlah kapan itu akan terwujud karena keberanian haechan hanya sedikit.
"Nonoo!" Jeno terlihat memakai pakaian yang rapih berbanding terbalik dengan haechan yang hanya mengenakn kaos dan celana pendek, tapi tak masalah bagi jeno haechan akan selalu menarik.
"Ayo bubb."
"kita jadi jalan-jalan?"
"huum, emangnya kamu ga bosen di rs terus?" haechan yang mendengar ucapan jeno langsung memberikan gelengan kencang.
"aku ga bakal bosen sampe renjun siuman!"
Kekehan keluar dari bibir jeno, ia merasa gemas melihat haechan menggeleng dengan dahi yang berkerut sangat manis menurutnya.
"iyaa ngerti, udah ayo keburu sore."
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-Berbanding terbalik dengan keadaan haechan dan jeno yang hangat ruang rawat renjun semakin dingin, lebih dingin dari malam di musim dingin. Renjun sempat drop jantungnya kembali melemah seperti minggu-minggu awal dia disini. Xiaojun tak tega memberi tahu haechan, dia mengerti kedua pasangan yang sedang melepas rindu itu tak bisa dia ganggu setidaknya sampai malam ini.
Sebagai ganti ke tidak hadiran haechan,xiaojun lebih memilih memanggil jaemin yang masih harus istirahat dan hanya menunggui renjun seminggu dua kali. Jaemin pun mengerti perasaan xiaojun yang tak ingin menganggu sahabat manisnya itu.
"nana disini dulu ya gw mau beli makan buat baba dulu."
"jangan lama-lama kak."
Sepeninggalan xiaojun ruang rawat itu jadi makin sepi, jaemin memang diam tapi bukan berarti dia tak khawatir sama sekali, ada ribuan kata kata yang hanya tersimpan rapi di hatinya dengan rasa bersalah yang setiap detik menghantuinya. Bayangan akan kecelakaan yang terjadi selalu melintas dikepalanya, melihat sahabat karibnya,hatinya berlumuran darah karenanya.
"jun ayo bangun, ayo marahin gw lagi.. jangan diem aja lu diem serem kayak bisa bunuh orang." jaemin terkekeh sendiri dengan ucapannya tangannya beralih menggengam tangan dingin renjun.
"ayo sembuh, ayo kita jalan bertiga lagi, ayo ngelukis bareng.. Si gembul pasti mau kok tenang aja masalah dia bisa gw geret sampe kamar lo."
"jangan tinggalin gw sama si gembul berdua. Kita semua kangen ayo cepetan balik jangan lama lama disana ya.. Disana kayak apa sih jun kok lu betah banget, apa seindah rumah impian lu yang selalu lu gambar?"
"tapi ga se asik disini kan? Soalnya disaba ga ada gw sama si gembul banyak mau... Jun janji ya lu harus bangun lu lakik gaboleh ingkar.."
Jaemin mendekatkan wajahnya kearah renjun, melihat setiap inci wajah itu lekat lekat seakan besok tak ada waktu lebih untuknya memandang sang pujaan yang juga sahabatnya itu.
"pokoknya lu harus sembuh ya jun, ga kasian baba nangis mulu? Ga kasian liat kak ojun yang berusaha tegar bareng papa? Ga kasian liat si gembul gamau makan kayak gitu..lu yang biasanya paling anti liat si gembul ga makan."
"liat nih si gembul malah makin kurus, makanya ayo bangun buruan terhs seneng seneg gw janji bakal menuhin keinginan lu seharian penuh."
"seriusan lu mau penuhin?"
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
tbcDUARR, hai pada kangen aku ga? Maaf ya baru up sekarang mentok seriusan kemaren kemaren tuh. Ayo makanya buatin aku motivasi ngegalau kalau galau otak ku lancar kek jalan tol.. :)
Ini ga panjang soalnya gapapa pengen aja dadah semuaa muaah sayang bnyak banyak <3 <3 <3