CH 4 : Another Side

894 154 13
                                    

[The Living Legend]_Present

Draken melaju kencang membelah jalanan malam dengan kecepatan diatas rata - rata. Sudah sehari ia tidak pulang dan meninggalkan Mikey sendirian. Untungnya tadi siang ia meminta Inui untuk menemani bocah itu agar tidak kesepian. 

Draken sendiri bingung, haruskah ia mengatakan hal ini pada Mikey?

Tidak, itu bukan pilihan yang baik.

Sial, sebenarnya ada apa dengan Takemichi? Terakhir kali ia bertemu dengan Takemichi adalah saat perpisahan tepat setelah Tokyo Revengers hari itu. Draken sudah memastikan, bahkan tak hanya dirinya yang ada disana Mikey, Hinata, dan Chifuyu. 

Mereka semua ada disana, mendengarkan salam terakhir dari sahabat mereka yang akan kembali ke masa depan.

Sebentar.

Jika Takemichi yang itu sudah kembali ke masa depan, berarti siapa Takemichi yang ini? lalu apa yang terjadi di masa depan, jika masa lalu terus berjalan seperti ini. Jika Takemichi tidak kembali ke masa lalu, maka berarti masa depan sedang baik - baik saja. 

Kurang lebih begitulah kemungkinan yang bisa dipikirkan Draken.

Tiba - tiba saja Draken teringat sesuatu, sempat bimbang sesaat namun pada ahirnya ia memutar balik arah "dari pada terus memikirkannya sendirian, akan lebih baik kalau aku bertanya pada orang yang lebih paham bukan?" gumam Draken menambah kecepatan laju motornya.

[The Living Legend]

"kau pulang sendirian? Di mana si tiang yang biasa menjemput mu?" Senju bertanya sambil membenarkan tali sepatunya yang lepas. Mikey mengunci pintu perpustakaan, kemudian memberikannya pada Senju untuk disimpan. 

"iya, dia sedang ada pekerjaan" Mikey berjalan mendahului dan langsung menghilang di belokan lorong.

Senju melirik ke kiri, disana berjalan seseorang dengan setelan jas lengkap dengan sebuah mini koper. Senju mengernyit tidak suka, ia mengenal pria tinggi itu, Shuji Hanma. 

'apa yang dilakukan orang gila itu disini?' batinnya bertanya.

Atensi ia alihkan pada lorong yang telah dilewati oleh Mikey, memastikan bocah itu tidak kembali. Lalu menghadap pada Hanma yang sudah sampai didekatnya dengan senyum yang menyebalkan.

"ada apa kau ke sini?" nada ketus menyertai ucapan Senju membuat Hanma terkekeh. 

Kemudian pria tinggi itu mengeluarkan sebuah amplop "aku ke sini karena suruhan bos ku yang manis. Dia meminta ku untuk memberikan ini pada mu" Hanma memberikan dan diterima oleh Senju. Setelah membaca setengahnya, ia mendongak menatap tajam orang dihadapannya.

"sepertinya kau sudah tahu kalau aku tidak mau terikat lagi dengan hal seperti ini!"  

Senju memberikan lembaran itu dengan kasar pada Hanma. Sementara Hanma hanya membeku ditempat, tak disangka akan ditolak mentah - mentah seperti ini. Tangannya bergerak membenarkan posisi kacamatanya yang sedikit bergeser "kau yakin dengan ini?"

Senju berhenti "hah! aku akan menendang kepala mu kalau kau berani muncul disekitar kehidupan ku lagi!!" jari tengah Senju acungkan, sebagai tanda perpisahan terakhir pada Hanma. 

Dirinya tidak akan membiarkan kehidupan baru ini berakhir lebih cepat. Ia sudah berjanji untuk terus menjaganya. Menjaga kewajiban yang sudah diserahkan kepada dirinya.

Walaupun Senju harus mempertaruhkan segalanya.

Hanma memandang punggung kecil itu semakin menjauh. Beralih menatap lembaran yang sudah berada dalam genggamannya "gagal ya, hahaha... cewek memang mengerikan." 

The Living Legend [Brotherhood]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang