[The Living Legend]_Present
Senju mengaduk kopi susunya dengan malas, ia sangat mengantuk. Tapi hari ini ada kelas pagi yang menantinya dan itu tidak bisa di skip begitu saja.
Kalian bertanya kenapa tidak membuat kopi hitam saja? Sederhana, Senju tidak suka pahit dan ia menyukai sesuatu yang manis. Kafein hanya akan membuat sel - sel otaknya lambat dalam bekerja, sebaliknya glukosa akan membuat sel - selnya beregenerasi dengan baik.
Seandainya kelas pagi hari ini adalah teori, sudah bisa dipastikan Senju akan membolos. Sayang sekali, hari ini adalah kelas praktek yang sangat amat digemarinya. Dan Senju adalah orang yang tidak akan melewatkan sedikitpun hal yang disukainya. Bagaimana pun keadaannya.
Senju tinggal sendirian di apartemen pribadi milik keluarganya. Ia lebih memilih untuk tinggal di Tokyo sendirian dibanding ikut keluarganya di Nagasaki. Sedari kecil ia memang sudah mandiri, jadi ia tak perlu dikhawatirkan oleh keluarganya.
Selama mereka mengirimkan uang, Senju sudah lebih dari bisa menjalani kehidupannya sendirian.
Senju cukup terkenal di kalangan mahasiswa dan dosen di luar maupun dalam Universitas nya. Ia memiliki image tersendiri disamping sifatnya yang hampir seenaknya, untung mahasiswa berprestasi.
Walau kerdil, ia dianggap sebagai salah satu kakak tingkat paling dingin dan menakutkan. Padahal dirinya sendiri jarang berbicara dengan adik kelas, sudah seenaknya dicap saja.
Senju berada dua tahun diatas Mikey, jadi intinya dia itu kakak tingkat Mikey di Universitas Tokyo tempatnya mengenyam pendidikan.
"merepotkan kalau sendirian terus seperti ini, tidak ada orang yang membangunkan ku. Tapi lebih merepotkan lagi kalo mencari room mate" gumam Senju berjalan keluar rumah.
Meninggalkan cangkir kotor ditumpukan cucian piring. Biasa, orang good looking rata - rata pemalas. Selesai mengunci rumah, ia berjalan menuju Universitas Tokyo. Kebiasaan yang mulai ia lakukan sejak masuk bangku perkuliahan.
Tiba - tiba ditengah jalan ia melihat hal yang dulu lumrah ditemukannya. Pemalakan dan pemerasan terhadap yang lemah.
Tapi semenjak era sengoku Tokyo sampai setelah 'Tokyo Revengers' ia tak pernah mendapati hal seperti ini lagi. Siapa yang mulai berani bertingkah setelah mendengar masih ada 'The Living Legend' ? Senju tak habis pikir dengan berandal abal - abal itu.
Niatnya sih ingin mengacuhkan dan pergi, tapi ia langsung terhenti mendengar nama geng nya dulu disebutkan.
"cepat berikan seluruh uang mu, kakak ku adalah anggota geng besar Brahman! serahkan atau Brahman akan menghancurkan mu!" ucap selah satu anak memamerkan jaketnya. Memang sih modelnya hampir sama, tapi berbeda.
Semua The Living Legend pasti tau akan hal itu dan mereka tau tiga dewa sudah bubar. Tepat seperti yang Senju pikirkan, berandalan itu memang abal - abal. Masih bocah juga.
'membuat jengkel saja' batin Senju yang mood-nya tiba - tiba turun.
Anak yang dipalak itu nampak ketakutan "to-tolong lepaskan aku... Aku sudah tidak punya uang" "alasan!!" si pemalak hendak memukul. Tapi terhenti karena Senju menendang jatuh anak itu.
Membuat teman - teman si pemalak terkejut, begitu juga anak yang meringkuk ketakutan itu.
"jangan main - main dengan nama Brahman, sialan" kata Senju memandang rendah. Seketika semua yang ada disitu merinding ketakutan.
Setelah ia menendang si pemalak sampai jauh, mereka berlari ketakutan. Menghela nafas berat, Senju mengulurkan tangan pada bocah didepannya "kau tak apa? Kenapa tak melawan, mereka hanya menggertak" uluran itu diterima baik.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Living Legend [Brotherhood]
Hayran KurguKehidupan yang berjalan tenang ini membuat semuanya menjadi abu - abu. Perasaan yang sudah lama hilang, perlahan kembali bersama tekad yang sempat terhenti. Pernyataan yang dulunya hanya sebuah janji, kini adalah waktu dimana semuanya harus segera d...