Hari ini Lita memulai harinya selama satu minggu kedepannya untuk menjadi babu Satya.
Jam makan siang atau yang biasa di kenal sebagai jam istirahat berbunyi. Semua anak dari setiap kelas berhamburan keluar menuju tujuan masing-masing. Kali ini Lita harus ikut rapat OSIS karena ingin membicarakan keperluan untuk acara sekolah.
Asal kalian tahu wahai para pembaca, kelas 11-F IPS adalah kelas yang paling akhir di angkatan mereka. Selain itu kelas 11-F terkenal kelas pemalas, bagaimana tidak? Karena tidak ada satupun murid kelas 11-F yang ikut dalam kegiatan sekolah dari awal masuk. Ekstra kulikuler ataupun kegiatan OSIS. Ingin tahu alasannya? Jawabannya, TIDAK ADA. Diantara murid kelas 11-F hanya Satya dan Lita yang bergabung dalam OSIS. Ini kali pertamanya Lita mengikuti kegiatan sekolah, itupun karena Arsan menjadi alasannya. Sama halnya dengan Lita, Satya ikut OSIS karena ada hal yang dia kejar, ini juga kali pertamanya dia mengikuti OSIS dan basket.
Sebetulnya Satya enggan mengikuti basket, tapi karena Jay terus mendesak, dengan terpaksa Satya menyetujuinya.
Satu info lagi, kelas 11-F terkenal kelas paling emh... sulit diajar. Bukan maksudnya dalam hal siswa bandel atau semacamnya, tapi emh... nilai mereka yang paling terendah dari siswa dikelas lainnya, itu sebabnya mereka berada di kelas paling akhir. Jika untuk kelas A, jangan di Tanya lagi.
Selesai rapat Lita lari ke kantin membeli minuman untuk Satya. Dari pagi tubuhnya di paksa untuk berolahraga, lari kesana-kemari memenuhi permintaan sang majikan semetara.
Acara diadakan di aula utama sekolah. Gedung tersendiri yang berada di samping gedung sekolah. Cukup luas, itu sebabnya Tio dan beberapa guru serta kepala sekolah, sepakat menggelar acaranya di dalam aula. Agar tidak kepanasan ataupun kehujanan tentunya.
Sambil membawa dua bolot air mineral, Lita berlari melewati ambang pintu aula. Sangat tinggi dan lebar pintu warna abu ini. Anak-anak OSIS berkumpul di dalam aula. Tio akan menyampaikan sesuatu sebelum akhirnya para anggota OSIS langsung mengeksekusi tugas mereka. Tapi ada satu yang sepertinya mengganjal. Ada seseorang yang sepertinya saat rapat tadi tidak ada lalu sekarang mendadak muncul bergabung di kerumunan anggota OSIS.
Baru kemarin sepertinya Lita melihat gadis itu ngobrol dengan Satya, sekarang hal sama terjadi lagi.
Hoho, rupanya ada yang sedang asik menambah kedekatan.
Lita berjalan mendekati keduanya. Saat hendak memberikan air mineral, ternyata Satya sudah memegang botol air berwarna pink. Tidak usah di tanya, sudah di pastikan itu milik Hikari.
Langkahnya tentu saja berhenti sebelum sampai tujuan.
Sial! Ini membuatnya hampir murka. Susah payah dia berlari menuruni tangga menuju kantin ternyata alien ini enak-enakan meminum air pemberian orang lain. Tangannya mencengkram botol air mineral ini kuat-kuat. Matanya bak pisau yang sangat tajam.
"Lita"
Panggilan kecil itu mengharuskan Lita menoleh. Tepat di sampingnya kini berdiri Arsan dengan baju basketnya. Sepertinya Arsan baru saja selesai latihan.
Cepat-cepat Lita mengubah mimik wajahnya. Tatapan matanya seketika berubah menyenangkan. Tentulah dia tidak ingin Arsan melihat wajahnya yang cemberut. Ketahuilah bahwa menahan sesuatu yang hampir meledak itu sangat perih.
"Baru datang?" Tanya Arsan, menaikkan kedua alis.
Lita mengangguk.
"Kak Arsan, baru beres latihan? Haus gak? Nih minum dulu" tidak perlu mendengar jawaban Arsan, yang penting air mineral ini lenyap dari tangannya.
Dengan senang hati Arsan mengambilnya, tak lupa berterima kasih. Meneguknya sampai setengah. Kepalanya yang mendongak saat minum, membuat leher panjangnya terlihat jelas masih basah dengan sisa keringat. Lita bahkan bisa lihat dengan jelas pergerakan jakunnya saat meneguk air yang naik-turun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kambing Alien [On Going]
RomanceLita Ganina itu gue. Lo pasti punya kan satu orang dalam hidup lo yang mau banget lo ilangin dari dunia ini. Gua juga punya. Dia. Satya Abraham. Seandainya ada benda yang bisa langsung musnahin makhluk satu ini dijamin gua langsung beli. •••• Perju...