PROLOG

553 14 2
                                    

Rasa itu selalu muncul saat aku melihat Gummy smile miliknya yang begitu menawan, persis seperti yang dimiliki mamah Shani. Disini, ditaman yang begitu menenangkan dengan hembusan angin sore hari, aku dan dirinya duduk bersama. Saling berpelukan dan berbagi kisah karena seminggu yang lalu berpisah, dan ia pergi berlibur bersama kedua orangtuanya dan Christy. Merasakan kenyamanan yang tidak ingin aku hilangkan, walaupun dunia berusaha memisahkan dan menghapuskan rasa yang telah tumbuh tanpa disadari.

"Hihihi kak Vivi lucu deh!" Ucapannya membuatku mengernyit.

"Kenapa Chika?!" Tanyaku.

Tangan Chika terangkat mengambil daun yang ternyata jatuh diatas kepalaku. Sebuah senyuman aku balas karena melihat ia sedang tersenyum manis.

"Ada daun dikepala kak Vivi!" Balasanya, membuatku menganggukkan kepala.

"Aku kangen tau sama kak Vivi!" Ujarnya lagi, kali ini seraya menatapku.

"Kakak juga kangen sama kamu Chik! Apalagi kamu habis liburan! Wah pasti seru yah bisa berlibur bersama."

Chika tertawa. "Hahaha ya dong! Soalnya liburan ini ketempat yang aku pengen dari dulu Kak! Makanya aku semangat banget karena papah yang ngajak liburan kesana! Tapi sayangnya-"

Wajah Chika terlihat sedih, dan itu membuatku mengernyit. "Enggak ada Kak Vivi! Dan itu juga yang bikin aku sedih selama liburan."

Kedua ujung bibirku terangkat. "Chika... Dengerin kak Vivi ya?!"

Kepala Chika mengangguk. "Kakak sengaja nolak ajakan kamu waktu itu, karena kakak enggak mau jadi pengganggu, atau merusak kebersamaan keluarga kamu. Dan kamu harus tau, nikmatin momen bareng keluarga itu adalah hal yang kamu enggak akan bisa lupain selama kamu hidup. Jadi, menurut kakak, kamu enggak usah merasa bersalah gitu ya? Kakak baik-baik aja kok selama kamu enggak ada."

Chika menatap lembut, seperti mencari kebohongan di balik kedua mataku yang juga sedang melihat dirinya. Sebuah senyuman terbaikku perlihatkan kepada Chika.

"Kakak enggak bohongkan sama aku?" Tanyanya membuatku menggelengkan kepala.

"Liburan satu minggu kemarin kakak habiskan main sama Mira, Marsha, Pak Lana, bi Nana, dan Ayah! Kalo kamu masih enggak percaya, kamu bisa tanyain ke mereka semua." Balasku seraya terkekeh.

Chika berdecak kesal. "Ya ya aku percaya sama kak Vivi! Tapi kak Vivi kalo ada apa-apa langsung ngomong sama aku ya?"

Aku mengangguk. "Ya Chika!"

"Kalo gitu peluk aku sekarang!" Pintanya, membuatku langsung memeluknya erata.

"Aku sayang kak Vivi!" Ujarnya.

"Kakak juga sayang Chika!"

Hingga aku bisa merasakan Chika berbisik ditelingaku. "I Love You..."

Setelah mendengar kalimat yang entah dari mana ia dapatkan, dengan usianya yang masih kecil membuatku terdiam dan memejamkan mata.

"I love you-"

"BANGUN PRAJURIT!!! BUKAN SAATNYA UNTUK TIDUR!!!" Suara bentakan Ayah berhasil membangunku yang tidak sengaja tertidur karena kelelahan setelah berlatih kemiliteran dengan dirinya.

I'M (NOT) BOY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang