2. I(N)B : 8 NOVEMBER TAHUN KE-8

97 3 0
                                    


SDN MUARA INDAH...

Kalimat diatas tersebut terpampang jelas disebuah papan berwarna putih, didalam hati aku hanya bisa memandanginya tanpa ada niatan untuk membaca. Ya meskipun mamah sudah mengajariku untuk menghafal huruf-huruf alfabet, maupun angka dirumah.

Dengan seragam putih dibalut rompi berwarna merah, aku masih berdiri sendirian yang sedang menunggu mamah entah kemana. Terlihat lugu dan polos, apalagi ini adalah untuk kesekian kalinya aku akan bertemu dengan teman-teman sekolah setelah libur semester kemarin.

"Halo!"

Menoleh sedikit, melihat ada orang yang menyapaku. Orang itu tersenyum kepadaku, bahkan terlihat manis.

"Halo!" Balasku sekenanya.

"Kakak sekolah disini?"

Aku menganggukkan kepala, apalagi baru kali ini melihat anak seperti dirinya disini, mungkin kelas satu.

"Vivi sayang! Kamu nggak masuk? Udah bell loh?!"

Terlihat dari kejauhan sang mamah menghampiriku, sebuah senyuman tercetak saat melihat dirinya.

"Iya mah, nih Vivi mau masuk." Balasku.

"Nih bekalnya, maaf ya mamah baru ngasih sekarang, soalnya tadi kelupaan."

Aku mengangguk.

"Loh sayang! Kamu juga, kok nggak masuk sih?"

Aku ikut menoleh saat mengetahui bahwa anak perempuan yang tadi disapa, ternyata masih disampingku.

Ia malah tersenyum kepada mamah, apalagi pipi gembulnya yang terangkat, menambah manis diwajahnya.

"Hehehe ya tante, soalnya aku baru kelas satu disini, jadi ya bingung juga mau masuk sama siapa."

"Lah terus mamah kamu kemana?"

Ia menundukkan kepalanya, apalagi bibirnya saat ini ditekuk lucu.

"Mamah aku sibuk tante, jadi aku nggak ada yang nganterin deh." Ucapnya, mamah yang sedari tadi berdiri kini menekukkan kakinya berdiri sejajar dengan anak perempuan itu.

"Ya udah, karena tante hari ini lagi libur, gimana kalo tante anter kamu sampe kelas? Kamu mau ya?"

Anak perempuan itu langsung mendongakkan kepala, terlihat raut wajahnya yang berseri karena mamah mengajaknya.

"Mau banget tante! Makasih ya tante." Ucapnya, lalu memeluk mamah.

Aku tersenyum diam-diam melihat mamah dan anak perempuan itu berpelukan. Jika seperti ini, ingin rasanya aku memiliki adik kandung sendiri.

***

"Hehehe, gue menang lagi dong. Nih liat!" Ucap Mira, seraya memperlihatkan ponselnya karena menang permainan.

Aku yang melihat itu hanya memutar bola mata dengan malas.

"Biasa aja tuh! Malah aku dapet emas Mir." Balasku.

Hari minggu ini aku dan Mira sedang duduk digazebo belakang rumah, lumayanlah untuk mengisi hari libur kami berdua karena bingung mau kemana lagi. Lagian, mau kepantai pun pasti mamah tidak mengizinkan.

"Hai kak Vivi!"

Aku langsung terkejut, begitu juga dengan Mira karena tiba-tiba saja seseorang mengagetkan kami berdua.

"Astaga! Gue kira ada hantu, ternyata ada temennya beruang." Kata Mira, membuatku tertawa.

Berbeda dengan orang yang ada dihadapanku ini, ia sudah kesal karena kata-kata Mira tadi.

I'M (NOT) BOY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang