21

3.7K 245 2
                                    

a.n
Update cepet! Yay! Tapi dikit-dikit yaa. Bentar lagi selesai. Sedih. Tapi tenang aja. Bakalan ada cerita lainnya kok hihi.

Thank you yaa yang udah read, vote, comment dan yang udah masukin cerita ini ke reading list kaliaan!

Enjoyy!;)

##

Aku masih memperhatikan apa yang terjadi di lapangan. Kakiku terasa amat lemas dan memungkinkan untuk jatuh kalau aku tidak bersender pada dinding.

"Nat, ke kelas yuk."

Tanpa kusadari, air mataku mulai menetes. Hatiku bagaikan diremas lalu diinjak begitu saja. Aku merasa sangat bodoh. Kenapa aku bisa suka pada orang yang tidak dapat aku gapai?

"Nat? Are you okay?"

"Hm, I'm okay, Far." jawabku. "Yuk, ke kelas!"

"Serius? Lo nangis, Nat."

"Ya. Gue gak bohong, Far."

Sesungguhnya, apa yang aku katakan sangatlah tidak benar. Aku tidak baik-baik saja saat ini. Hatiku sangat hancur.

Aku berusaha sekuat tenaga untuk melangkah dan menahan tangis yang dari tadi sudah keluar. Aku tidak ingin orang-orang bertanya aku kenapa. Karena aku tidak sanggup untuk menjawabnya.

"Far, guru-guru mau rapat gitu. Mendadak. Jadi, kita dipulangin." kata salah satu anak kelas kami.

"Oh okay. Nat, mau cerita sama gue?"

"Gue ke rumah lo ya, Far."

##

Aku dan Farrah sudah berada di rumah Farrah saat ini. Tapi tak satu pun kata keluar dari mulutku. Aku memilih untuk diam dan menangis tak bersuara.

"Dika kurang ajar banget sih jadi cowo! Kegatelan!" kata Farrah sambil memelukku. "Kemarin, nembak lo. Eh, sekarang meluk cewe lain."

Tangisku mengencang. Farrah semakin panik dengan keadaanku saat ini. Kata-kata yang diucapkan Farrah benar. Dan hal itu membuatku semakin sakit dan sedih.

"Nat, udah dong nangisnya. Ngapain sih nangisin orang kayak Dika."

"Semakin sering lo nyebutin nama Dika, gue semakin sakit, Far." kataku disela tangisanku.

"Eh, maaf deeh. Gue kan gak tau. Ya udah mendingan kita seneng-seneng aja!"

"Ngapain?" tanyaku dengan tidak bersemangat.

Farrah terdiam sejenak untuk berpikir. "Cari cogan aja. Di mall gitu atau taman?"

"Mager gue, Far."

"Ya elah, Nat. Nanti kalo gak ada kerjaan lo bakalan keinget Dika terus."

Aku berdeham. Susah memang kalau punya sahabat seperti Farrah. Otaknya bekerja sangat lambat sehingga kita harus bicara berulang kali baru dia mengerti. Ups.

"Far."

"Ya, Naat?"

"Lo inget kata-kata gue gak sih?"

Farrah membuka mulutnya lalu menutup mulutnya kembali. "Hah? Yang mana ya? Lo kan banyak ngomong, Nat."

"Bilang aja lo lupa."

Farrah tertawa. Benerkan kataku? Farrah memang amat sangat menyebalkan. Tapi walaupun begitu aku sangat sayang padanya. Dia sahabat terbaikku.

"Gue kan bilang tadi kalo lo nyebut nama dia, gue bakalan sedih." jelasku. Farrah mengangguk-anggukan kepalanya tanda dia mengerti. Ugh. Udah kayak boneka yang ada di dashboard mobil ibu aja.

"Ya udah. Gue pulang aja ya, Far. Nanti ibu gue nyariin."

##

Natha : Dikaa

Natha : Happy birthday yaa!

"Aduh gue ngapain coba ngeline Dika. Ah! Udah ke send pula!" gumamku. Entah kenapa, aku tiba-tiba ingin bicara dengan Dika.

Aku mulai frustasi. "Nanti kalo diread gimana ya? Ah! Bodoh banget sih lo, Nat!"

Natha : Farraaaah!

Natha : Gue orang paling bodoh seduniaaaa!

Farrah : Nat

Natha : Sumpah gue bodoh banget, Far!!!!

Farrah : Kenapa sih?

Farrah : Biasanya juga lo yang bilang gue bodoh. Sampe sakit hati nih gue. Udah dioperasi untungnya jadi gue gak sakit lagi.

Natha : Oke. Gue kedua terbodoh. Yang paling bodoh itu lo.

Farrah : Intinya lo mau ngomong apa?

Natha : Oh iya, gue sampe lupa gara-gara lo ih!

Natha send a photo.

Farrah : Capturean apa tuh?

Farrah : WHAT?! LO NGELINE DIKA?

Farrah : Ngapain, Nathaaaaa?

Natha : Gue gak tau. Tiba-tiba, aja gue pengen ngobrol sama dia.

Farrah : Astaga! Terus udah dia bales?

Natha : Belum diread.

Farrah : Pinter banget sih lo. Pinternya kebangetan.

Aku rasa omongan Farrah itu benar. Maksudnya itu kebalikannya. Aku bodoh. Aku baru saja sakit hati karena Dika. Lalu, malam ini aku malah ingin chatting dengannya.

Aku refleks teriak ketika melihat chatku dengan Dika. Kalian pasti tau kenapa. Ya. Dika sudah membacanya.

Kling!

Natha : Far

Natha : Dika cuma bales 'Ya'

Blue & CreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang