7

4.6K 331 5
                                    

a.n

Holaa! Pasti udah pada masuk sekolah yaa? Gue masih libur masa. Masuknya tanggal 11. Wkakakak. Curhat ceritanya nih. Mulai tanggal 10 gue bakal jarang banget ngupdate. Maaf banget yaa.

Thanks ya yang udah read, vote dan comment. ;)

##

Author's POV

Sesuai dengan janji tugas kelompok kemarin, Nasha, Daisy, Zafran dan yang lain datang ke rumah Dika. Mereka langsung merencanakan tema, pemeran dan judul filmnya.

"Siapa yang mau ja-"

"Maaf, guys. Gue telat." kata Natha yang baru saja sampai.

"Gimana sih, Nat? Rumah gue gak nyampe satu kilometer dari rumah lo tapi lo telat." kata Dika.

"Ya udah lah, Dik. Paling ketiduran." kata Zafran, berusaha menenangkan Dika.

"So, gue ulang lagi ya. Siapa yang mau jadi pemeran?" tanya Nasha.

"Gue, Dika, Zafran, Kiran sama Raka. Lo main juga ya, Sha." jawab Daisy.

"Temanya?"

"Romance?" usul Faya.

"Selalu ya. Kalo ada cewe buat cerita pasti romance" kata Raka.

"Apaan sih, Rak. Terserah Faya laah!" sahut Kiran sebal.

"Ada usul lagi? Kalo gak, temanya romance." kata Nasha.

"Udah. Itu aja lah, Sha. Gampang gak ribet." kata Faya.

"Ok. Temanya romance ya. Terus judul ada yang kepikiran?" tanya Nasha sambil mencatat di buku tulisnya.

"Menurut gue, Sha, kita tentuin dulu ceritanya kayak apa. Abis itu baru kita tentuin judul." kata Natha.

"Hmm, bener juga tuh. Ya udah buat ceritanya dulu, Sha." kata Daisy.

"Siapa yang mau buat ceritanya?"

"Gue bisa." jawab Daisy mantap.

"Ok. Minggu depan jadi, bisa kan, Sy?" tanya Nasha.

"Iya, bisa."

##

Nasha's POV

"Sy, emang rencana lo apa deh?" tanyaku penasaran. Sekarang, kami sudah berada di dalam mobilku. Ya, jam 5 tadi, aku dan Daisy pamit pulang.

"Mau tau aja atau mau tau banget?" tanya Daisy sambil tertawa cekikikan.

"Gue serius, Daisyyyy!" teriakku kesal.

"Iya iya. Gue ini kan penulis naskah atau ya ceritanya. Jadi, gue bakalan nulis sesuai rencana gue. Gue tau lo suka sama Dika. Gak salah kan kalo gue buat peran lo akhirnya sama Dika?" kata Daisy lalu mengambil coklat yang ada di tasku.

Aku menghela napas. "Hmm. Tapi lo gak ngerencanain yang aneh-aneh selain itu kan? Eh, Daisy! Itu coklat gue! Ih rese banget sih lo!"

"Gak kok. Itu aja. Kalo ada rencana baru gue pasti bilangin lo kok. Tenang aja. Biarin! Enak lho!" kata Daisy sambil memakan coklatku.

Akhirnya setelah sampai di rumahku, kami langsung tiduran di kamarku. Kalian pasti bingung kenapa Daisy gak pulang ke rumahnya. Orang tua Daisy lagi keluar kota. Kakaknya yang udah pada berkeluarga gak tinggal di kota ini. Jadi, dia sementara ini tinggal di rumah gue.

"Sha. Nasha. Nashala Hana!"

"Apaan sih? Berisik banget deh lo! Gue ngantuk."

"Sini bantuin gue mikirin cerita film kita."

"Ya elah! Itu kan tugas lo, Sy. Kenapa jadi nanya gue?"

"Ish! Ya gue kan manusia. Gue juga butuh bantuan dari orang lain."

"Iye, iye. Terserah apa kata lo deh!"

"Nama tokohnya siapa ya? Shailene aja gimana? Atau Lily? Biar kayak artis gitu."

"Itu tokoh gue? Shailene aja deh yang mirip sama gue. Wakakakak."

"Oke. Si Dika namanya siapa? Dylan? Atau Ansel? Jamie? Jace? Percy?"

"Lo kebanyakan nonton film science-fiction ya? Namanya kayak yang di Percy Jackson, Maze Runner, City of Bones sama Divergent."

"Ih Ansel sama Shailene kan gak cuma di Divergent. Mereka kan juga main di The Fault in Our Stars. Kudet banget sih lo, Sha."

"Lo niat minta bantuin gue atau ngatain gue sih?"

"Iyaa, maafin daku ya, Nashala yang paling cantik di dunia ini. Jadi, nama tokohnya Dika siapa?"

"Dylan aja deh. Mukanya dia mirip Dylan O'Brien. Lo jadi Demi aja ya? Atau Taylor? Hm Demetria?"

"Duh. Suka banget sih lo sama mereka bertiga. Eh tapi keren juga sih kayaknya kalo nama gue Demetra."

"Zafran? Xander aja deh ya. Kiran jadi Lyla. Raka jadi Arthur."

##

Author's POV

Hari ini Zafran tidak pulang ke rumahnya. Dia sudah meminta Dika untuk menginap di rumahnya hari itu. Ya Zafran memang sering menginap di rumah Dika karena Zafran yang suka malas dengan kedua orang tuanya yang sangat memanjakan adik perempuannya.

"Dik."

"..."

"Dika!"

"..."

"THEO ADIKA ABRAM!"

"Bacot banget sih lo, Zaf."

"Boam! Lo rese banget lagian dari tadi gue panggilin diem aja."

"Kenapa lo panggil gue mulu? Galau lo? Mau curhat?"

"Lo deket sama Natha kan?"

"Natha yang rumahnya tinggal ngesot dari sini itu?" tanya Dika yang tiba-tiba bingung dengan sikap Zafran yang cukup aneh itu.

"Iya. Ceritain tentang dia dong."

"Lah?! Gak ada ujan gak ada badai, kenapa lo tiba-tiba minta gue ceritain tentang Natha? Lo ... suka sama dia?"

Blue & CreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang