Obatnya Digerus

660 18 29
                                    

Selamat Menikmati

°°°

INDAH POV

Sliweeer....

Sliweeeerr ....

Hembusan angin di pagi hari yang sudah tercampur dengan asap kendaraan, gas kotoran manusia juga ada. Bumi memang sudah semakin tua. Dan penghuninya semakin menjadi-jadi.

Sinar matahari pagi yang sudah menongolkan diri dari arah timur, kalau barat udah kita pasrah aja ya serahkan semua kepada yang kuasa.

Diiringi langit perpaduan biru terang dan terangnya sinar matahari, serta burung bercuit-cuit ria hinggap sana sini, menyambut Senin yang semangat, kayaknya...

Hari Senin. Pukul 7 Pagi. Sudah banyak kerumunan siswa siswi, guru-guru, staf-staf TU, serta tak lupa siswa siswi terlambat, karena nongkrong dulu di warung depan sekolah, dengan penampilan sedikit urakan.

Dari lapangan ujung kanan hingga ujung kiri terisi siswa siswi berseragam putih abu lengkap dengan topi bertuliskan SMA Suka Ilmu di bagian samping kanannya. Dengan beratapkan panas matahari pagi dan angin sepoi-sepoi berbau keringat.

Sliweeer...

Di lapangan bagian depan, guru-guru serta staf TU berjajar rapi dengan seragam khas guru berwarna coklat muda. Berbeda dengan siswa siswi, para guru dan staf sangat adem ayem, karena menikmati kipas angin yang bertengger di atap.

Di sisi kanan tiang bendera terdapat gerombolan siswa siswa yang ndableg. Karena sudah tau hari Senin upacara diadakan, eh berangkat pagi-pagi malah nongkrong dulu. Jadi mereka berbaris menghadap siswa siswi yang sudah disiplin menaati peraturan.

Di lapangan bagian belakang, terdapat para anggota PMR yang sedang memantau, takut takut ada yang kesurupan karena melamun di pagi hari dan akhirnya digoda oleh makhluk makhluk pengembara yang on the way ke akhirat.

Itu tidak sepenuhnya salah, karena itu adalah salah satu kewajiban anggota PMR. Kewajiban selanjutnya adalah menolong teman-teman yang sedang kesusahan karena banyak tugas sekolah dan banyak masalah hidup..

Stop! Ini ngelantur. Nanti gue yang kena semprot anggota PMR. Peace!!!

Gue salah satunya yang harus berjaga di belakang barisan kelas 12 IPA 1. Samping kanan dan kiri semua adalah anggota PMR perempuan semua. Jadi gue berharap yang bermasalah dengan kesehatan saat ini murid siswi saja. Karena kalau murid siswa sangat merepotkan.

Apa gue bilang.

"Eh PMR cepet sini! Ada yg pusing."

Gue langsung berlari menuju kerumunan kelas duabelas IPA satu. Karena ada yang minta tolong.

Betapa terjungkalnya gue yang sakit adalah.... kaum LAKIK.

Wahh mampuss!!

Mau ngga mau gue seret dia ke UKS. Tolong jangan suudzon dulu. Gue seret dengan sangat pelan kok, seperti sedang berlomba dengan siput, dan akhirnya gue dan Kakel sakit yang menang, sampai dulu ke UKS. Si siput entah bagaimana nasibnya. Dan itu ngga penting.

"Duduk dulu kak."

Gue mendudukkan dia di lantai yang beralaskan tikar, karena di kedua tempat tidur sudah terisi oleh 2 orang LAKIK yang sepertinya sakit.

Sudah gue pahami dari tadi dia pegang kepalanya mulu seperti habis menyelesaikan ujian hidupnya. Ini adalah tanda-tanda sakit kepala atau biasa disebut 'pusing'.

Dengan berjalan cepat, akhirnya gue sampai di dapur sekolah yang letaknya di samping UKS, untuk membuatkan teh hangat buat kakel sakit yang gue tolongi tadi. Dan mengambil makanan yang sekiranya bisa dimakan, misalnya adalah roti.

Kakel sakit yang tidak lain adalah kakel cupu dengan kacamata kotak yang bertengger di hidung agak mancungnya itu. Dan terkenal karena menjadi salah satu anak dari guru matematika yang sangat killer di SMA Suka Ilmu.

Bayangkan saja, matematika saja sudah mematikan nah ini plus plus gurunya pula.

Dan sebagian siswa siswi tidak menyukai beliau karena kalau mengajar selalu saja disertai badai hujan, gue sangat mengerti perasaan anak anak yang duduk di bangku depan, karena harus sedia payung sebelum hujan.

Ya dia adalah anaknya Pak Pramono. Seorang guru yang bisa dibilang sangat rewel untuk ukuran guru laki-laki. Selalu membawa tongkat tipis yang ukuran 1 meter itu, untuk membidik murid murid yang sangat membandel, seperti noda lumpur dan hanya bisa dibersihkan dengan sekali KEBISSSSHH!!! Oleh Pak Pramono.

Setelah apa yang gue tuju sudah terselesaikan, dengan bergegas gue menuju ke UKS untuk memberikan teh hangat, nasi rames, tak lupa obat pusing nya juga.

Setelah sampai, dia sudah tiduran dengan lengan tangannya sendiri yang dijadikan bantal supaya nyaman.

Gue yang ngga tegaan, jadi mengambilkan bantal dan selimut yang tidak terasa hangat dari  UKS yang masih tersisa dan membantu membangunkan dia dengan hati-hati.

"Kak, ini teh anget nya di minum dulu."

Dia yang ngerasa gue tepuk-tepuk kecil di  lengannya buat ngebangunin jadi segera bangun. Serasa berumah tangga gue. Eh tapi ngga sama dia ya!

Dia pendiem banget orangnya. Karena suka di bully sama temen-temennya jadi sukar buat berkomunikasi dengan orang lain.

Gue yang ngerasa terkacangi, pengen marah, tapi inget ada CCTV di sini. Kalau kelepasan bisa berhadapan dengan Pak Pramono dong. Jadi gue pendem amarah gue tapi dengan muka tertekuk khasnya.

"Tadi pagi udah sarapan belum kak?"

Ngegeleng doang. Yaelah sabar banget gue.

"Ini dimakan dulu nasi ramesnya, abis itu obat pusing nya di telen ya."

Dia langsung ndongak buat liat gue. Dengan ekspresi marah.

Apanih, emang gue salah ngomong ya? Benerkan, obatnya di telen, kalo kaga, jadi pait dong lidahnya.

"Tolong gerusin."

°°°

Hayolo, gimana..

Kalo suka, komen yaa "NEXTT"

Makasih temen-temen yang udah mau bacaaa!!
Kalian baca aja aku seneng sampe jungkir balik, gimana kalo ditambah ngevote sama komen?!!!😭

Senengnya udah ke another level, sampe salto sepanjang jalan kenangan kali ya. CAKEPP!!

Kok, Kakel Cupu?! (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang