Happy reading
°
°
°Mereka yang tadinya berniat belajar, kini lebih banyak mainnya ketimbang niat awalnya. Saskia lebih akrab dengan Sofia dan Nathan juga sibuk sendiri dengan kegiatannya. Tapi, mereka tetap belajar walaupun tidak lama.
"Kak, kita duet aja yuk!" Ajak Saskia.
Nathan menghentikan aktivitasnya dan menoleh ke arah Saskia, "Boleh."
"Bentar, aku ambil gitar dulu."
Sembari menunggu Saskia kembali dari mengambil gitarnya, tiba-tiba Sofia datang menghampirinya dan langsung duduk di pangkuannya.
"Kak Saskia lucu ya, kak?" Ujar Sofia kepada Nathan.
Nathan tersenyum dan mengangguk, "Iya."
"Dia gak kayak kebanyakan temen cewenya kakak dulu, yang akrab sama aku tapi terpaksa,"
"Iya."
"Apalagi aku tadi liat kak Saskia kayaknya pinter," sambung Sofia.
"Iya."
"Kakak suka ya sama kak Saskia?"
"Iya. Eh enggak."
Sofia tertawa lepas sedangkan Nathan diam karena salah tingkah. Dasar Sofia, bisa-bisanya ia memberikan pertanyaan menjebak Nathan seperti itu.
"Eh, lagi ngomongin aku ya?" Ujar Saskia iseng yang tiba-tiba datang dari arah kamarnya dengan membawa sebuah gitar di tangannya.
"Iya."
Saskia terkejut, padahal tadinya ia iseng saja bertanya, ia tidak menyangka kalau respon Sofia akan seperti itu. Oh iya, anak kecil kan tidak pernah berbohong. Saskia kemudian merasa malu dan salah tingkah karena mengetahui bahwa dirinya sedang dibicarakan oleh dua saudara itu.
"Mau nyanyi lagu apa?" Tanya Nathan guna mengalihkan topik pembicaraan.
"Aku ngikut kakak aja," jawab Saskia.
"Gue mah tinggal nyanyi doang, lo bisanya lagu apa?"
Saskia tampak berpikir, sebenarnya ia bisa jika harus belajar kunci gitar baru, tapi memang akan membuang-buang waktu juga, "Cinta ini seluas samudra dari Rafael, bisa? Aku baru-baru ini belajar lagu itu soalnya."
Nathan mengangguk, "Iya bisa."
Setelah semuanya setuju, petikan gitar Saskia mulai mengalun dan Nathan juga sudah sangat siap untuk mengeluarkan suaranya. Sofia hanya duduk menyaksikan sambil bertepuk tangan.
Telah aku sandarkan..
Hati ini kepada dirimu..
Telah ku habiskan waktuku..
Dan aku tak pernah mengeluh..Kan ku peluk tubuhmu..
Tuk mengarungi sebuah bahtera..
Aku pinjam pundakmu dulu..
Hilangkan rasa takutku..Aku ingin engkau tau..
Cinta ini seluas samudra..
Ku tak ingin engkau pergi..
Dan meninggalkanku..
KAMU SEDANG MEMBACA
Terimakasih, Nathan
Teen FictionNathan itu cuek, tapi sebenarnya peduli. Nathan itu kuat, tapi sebenarnya lemah. Nathan itu baik-baik saja, tapi sebenarnya rapuh. "Kak, sampai kapan mau pura-pura terus?" "Sampai semua rasa ini hilang, dan gue bener-bener mati rasa." ©Fad [Rank 1...