14. Ternyata Ririn

26 9 0
                                    

Happy reading

°
°
°

Bening tercengang di kala duduknya setelah melihat sebuah tangan yang mengulur ke arahnya, itu tangan milik temannya Nathan yang ikut menghajar dua brandalan tadi. Bening menerima uluran tangan itu, ia berdiri lalu membersihkan bajunya.

"Lo gak apa-apa?" Tanyanya kepada Bening yang sedang melamun menatapnya.

Bening tersentak, "Hah? Gue? Gue gak apa-apa kok."

Laki-laki itu kemudian berjalan mendekati Nathan dan Saskia, yang kemudian di susul oleh Bening. Bening sampai tak berkedip tadi saat melihat laki-laki itu, tentu saja karena dia.. ekhem lumayan tampan.

Eh ralat, dia sangat tampan.

Saskia agak sedikit terkejut setelah menyadari kehadiran temannya Nathan di antara mereka, "loh, kak Jo??"

"Lo kenal?" Tanya Bening yang baru saja datang kepada Saskia.

Saskia mengangguk, "Iya, dia adiknya tunangan kakak gue, yang waktu itu lo bilang sok─"

Perkataan Saskia terpotong karena mulutnya langsung di bekap oleh Bening. Saskia, kenapa kalau bicara tidak di pikir dulu? kalau tau orangnya tampan seperti ini, Bening mungkin tidak akan pernah mengejeknya waktu itu.

Pujo yang mendengarnya pun mulai terheran, "Sok?"

"Eh, gak ada kak. Biasa itu Saskia ngawur," jawab Bening dengan cengengesan.

"Dih," sahut Saskia yang merasa keheranan dengan tingkah sahabatnya itu.

Mereka berempat kembali terdiam dan tak ada yang menyisakan suara, di tambah lagi angin malam yang berhembus rasanya dingin sekali menyentuh kulit. Sampai akhirnya, Saskia kembali membuka percakapan.

"Kak Jo kenal sama kak Nathan?" Tanya Saskia.

Pujo mengangguk, "Temen satu band gue."

Saskia mengangguk-anggukkan kepalanya paham, "Oh gitu. Aku pernah sih liat kak Nathan nyanyi di panggung taman pasar malem, tapi aku gak liat kak Jo waktu itu."

"Lo nya aja kali yang cuma fokus ke Nathan," jawab Pujo ngasal.

Nathan dan Bening hanya menyaksikan perseteruan di antara dua orang itu, karena mereka berdua tidak tahu apa-apa.

Nathan kemudian menatap Saskia, "Sas, lo beneran nggak apa-apa kan?"

Di saat yang bersamaan, Bening dan Pujo saling menatap setelah mendengar perkataan Nathan yang terdengar sangat khawatir itu, mungkin hanya mereka berdua yang tau arti dari tatapannya.

Saskia mengangguk, "Iya, aku gak apa-apa kok, kak."

Nathan mengangguk lalu kembali memasang ekspresi datarnya setelah tahu bahwa Bening dan Pujo tengah meledeknya dengan cara memasang senyum jahil di wajahnya.

"Ciee kak Nathan.." ledek Bening.

Nathan mengernyit, "Apa? Udah ayok jalan sebelum malam makin larut."

Pujo menggelengkan kepalanya melihat tingkah temannya itu, tak di sangka ternyata Nathan juga bisa menyukai perempuan, ia pikir hidup Nathan seserius itu sampai tidak memikirkan masalah cinta, rupanya ia salah telak.

"Oh iya, kalian berdua mau kemana malem-malem begini?" Tanya Pujo.

"Ke rumah sakit kak," jawab Saskia.

Pujo mengangguk-anggukan kepalanya, "Kita juga mau ke rumah sakit."

"Yaudah kalo gitu, kita barengan aja," usul Saskia.

Terimakasih, NathanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang