Part 47

1.9K 332 8
                                    

HAPPY READING ❤🤍

*****

Alena duduk di taman seorang diri untuk menenangkan pikirannya, walau masalah yang baru menimpa dirinya sudah pernah dia bayangkan, bahkan dalam bayangannya lebih mengerikan dari ini. Alena tersenyum kecil lalu menutup matanya, menikmati hembusan angin yang menerpa wajahnya.

Dari kejahuan terlihat sosok Keyvan. Laki-laki itu sedang menatap lekat Alena sebelum memutuskan untuk menghampirinya.

Keyvan sudah berdiri tegap di samping Alena tanpa disadari gadis itu. Keyvan tersenyum kecil. Dia menatap minuman dingin miliknya, lalu mendekatkan minuman itu pada wajah Alena hingga menempel sempurna di hidung dan bibir gadis itu. Karena perbuatannya Alena sampai terkejut bahkan membuka matanya.

"Key?"

"Buat lo!" Keyvan memberikan minuman itu pada Alena.

Alena tak langsung menerimanya, dia mengerutkan dahinya saat melihat isi minuman yang hanya tinggal setengah. "Bekas lo?" Alena menatap Keyvan.

Keyvan menganggukkan kepalanya, lalu duduk di samping Alena. "Iya. Kalo gak mau ya gak papa!" Keyvan menjauhkan minuman itu dari hadapan Alena. Namun, dengan cepat Alena merebutnya dan segera meminumnya. "Makasih!"

Keyvan melirik ke arah Alena. "Lo diskors?" tanyanya, tiba-tiba.

"Uhuk!" Alena tersedak saat mendengar pertanyaan dari Keyvan, dia segera menatap laki-laki itu. "Kok lo tau?" tanyanya, cepat.

"Cuma nebak!" kata Keyvan, jujur. Keyvan menatap Alena. "Gak usah sedih," lanjutnya.

Alena menatap Keyvan dengan alis yang hampir menyatu. Apakah wajahnya terlihat begitu menyedihkan?

"Gue gak sedih!" tegas Alena.

Keyvan menatap Alena, lantas merubah posisi duduknya lalu mendekatkan wajahnya pada wajah Alena, membuat Alena sesegera mungkin memundurkan wajahnya. "Yakin?" tanya Keyvan, berniat menggoda Alena.

Alena tak segera menjawab, dia terpaku melihat betapa indahnya kedua bola mata Keyvan berserta alis dan bulu mata yang lebat, tak lupa bibir merah yang membuatnya benar-benar terpaku. Tanpa sadar tangan Alena bergerak ingin menyentuh bibir laki-laki di depannya ini.

Keyvan yang menyadari tindakan Alena langsung memundurkan wajahnya. "Segitu terpesonanya lo sama muka gue?"

Wajah Alena mulai memerah. Di segera mengalihkan pandangannya dari Keyvan, lalu melipat kedua tangannya di depan dada. Memasang wajah juteknya. "Sok kegantengan."

Keyvan mengangkat kedua bahunya. "Emang gue ganteng!"

Alena merotasikan kedua bola matanya, lalu berdecak sebal.

"Udah, gak usah sedih kayak gitu mukanya!" Keyvan mengusap-usap wajah Alena dengan kasar.

Alena yang sebal karena tingkah jahil Keyvan segera menggigit tangan laki-laki itu dengan ganas.

"Aaaa, sakit goblok!" Keyvan menjauhkan tangannya dari hadapan Alena sebelum mengelap-elapkan tangannya pada baju gadis itu.

"Keyvannn, lo apaan sih, kan jadi kotor baju gue!" marah Alena. Dia segera bangkit dari duduknya, memeriksa keadaan baju sekolahnya.

AleaAlena (Akan Diterbitkan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang