.
Aku bertemu denganmu.
Tiba-tiba semesta menitipkan rindu tak berkesudahan.
Rindu yang harus ditebus temu.
Apa dayaku?
Sekuat badan menahan, lebih kuat tekanan semesta.
Ah tapi, aku terkadang malu.
Meski pengakuan tentang kamu tak sebanyak bintang-bintang.
Tetap saja ia berpendar, benderang dan menyilaukan.***
KAMU SEDANG MEMBACA
Sajak Perawan Kelana
PoetryKumpulan sajak dan puisi *** "Dan aku merayu Tuhan, tapi tak lagi meminta hatimu Tuan. Tapi hatiku, utuh. Setelah kau buat berderai" Keluh kesah, resah gelisah, dan perasaan membuncah. Aku sisipkan secuil perasaan lewat tulisan ini. Semoga kau menem...