Dibalik duri mawar

19 0 0
                                    

Tak ku pungkiri, aku luka.
Iya, luka.
Tapi luka seperti ini, rasanya sudah sering ada. Jadi, tak mengapa.
Padahal baru saja kemarin kuncupnya muncul, lalu terpaksa dipotong sempurna.
Ia takkan mungkin mekar, kan?
Perasaan tidak peka sama sekali ini,
Akumulasi dari semua pengkhianatan dan juga luka.

Ah, tapi.
Aku tak meratapi setiap darah yang menetes dari luka ini.
Tidak sama sekali.
Pun tak ada air mata yang menganak sungai lautan, atas namamu.
Tak akan ada, kasih!
Bukan salahmu, bukan pula inginku.

Benteng ku terlalu kokoh, tapi tak bisa menahanmu untuk menetap. Pun sekedar singgah.
Tapi tak apa, kasih.
Memang kaku dan tak berwarna, tapi inilah adanya.
dibalik tembok ini, aku masihlah seorang perempuan.
Yang masih, ingin ditemukan.

Sajak Perawan KelanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang